Infotangerang.id- Beredar rumor seluruh SPBU Shell Indonesia bakal ditutup.
Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal menilai, isu tersebut berdampak negatif bagi pasar keuangan dan investasi di Tanah Air.
Moshe mencatat, keluarnya Shell Indonesia sebagai investasi dari Indonesia akan menciptakan spekulasi publik.
Orang akan melirik pertumbuhan permintaan produk migas hingga izin operasional.
Jawaban Petinggi Shell Indonesia
Sementara Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan, bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar.
Ia mengatakan Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
“Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar. Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami,” ujarnya.
Diketahui, Shell merupakan grup perusahaan energi dan petrokimia global dengan perusahaan induk Shell Plc yang berbadan hukum di Inggris dan Wales.
Berdasarkan data di laman resmi Shell, perusahaan migas yang bergerak di bisnis hulu dan hilir itu memiliki jaringan lebih dari 170 SPBU di Indonesia.
Meski demikian, Shell enggan berkomentar lebih jauh mengenai spekulasi yang terjadi di pasar.
Kabar Shell akan menutup SPBU di Indonesia muncul dan dikaitkan dengan kondisi bisnis penyaluran ritel bahan bakar minyak di Indonesia.
Shell saat ini memiliki satu pabrik pelumas di Marunda, Jakarta, untuk mendukung bisnis hilirnya dan juga satu terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur.