INFOTANGERANG.ID– Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menyalurkan bansos beras 20 kg per dua bulan atau 10 kg per bulan.
Pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama Januari hingga Februari 2025 mendatang.
Pemberian bansos beras 20 kg ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Badan pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi yang mendapatkan arahan langsung dari presiden Prabowo Subianto.
Presiden telah memerintahkan penyaluran bantuan pangan untuk Januari dan Februari 2025.
Bapanas akan menugaskan bulog untuk mendistribusikan bansos beras 20 kg kepada 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP), masing-masing sebanyak 10 kilogram per bulan selama dua bulan tersebut.
Bantuan ini akan mulai diberikan pemerintah setelah kenaikan tari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen resmi dilakukan mulai 1 Januari 2025 mendatang.
Meski begitu, Arif mengatakan bahwa sejumlah komoditas strategos seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, serta telur ayam tetap bebas dari pengenaan beban PPN 12 persen.
Sebelumnya Arif juga telah menjelaskan bahwa pemerintah telah memiliki cadangan beras yang cukup untuk menghadapi kebutuhan selama Natal dan Tahun Baru.
Arief menyatakan bahwa stok beras di Bulog saat ini mencapai lebih dari 2 juta ton, jauh lebih tinggi dibandingkan biasanya di bulan November yang hanya sekitar 800 ribu ton.
Dari jumlah tersebut, pemerintah siap menghadapi periode Desember, Januari, dan Februari.
Namun, Arief mengingatkan bahwa cadangan beras berpotensi berkurang akibat tingginya konsumsi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Selain itu, musim hujan yang diperkirakan terjadi di awal tahun diprediksi akan menekan produksi beras hingga Februari 2025.
Sebagai informasi, penyaluran beras ini merupakan paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan meliputi kelompok rumah tangga, kelompok pekerja, serta kelompok UMKM.
Pemerintah memberikan bantuan kepada 16 juta penerima PBP, serta menetapkan PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) sebesar 1 persen untuk komoditas seperti tepung terigu, gula industri, dan minyak kita.
Arief menjelaskan bahwa pada tahun depan jumlah penerima bantuan berkurang menjadi 16 juta orang karena data BPS menunjukkan adanya penurunan jumlah penduduk miskin.
Selain itu, berbagai intervensi dan stimulus pemerintah lainnya masih terus diberikan kepada masyarakat berpendapatan rendah.
Namun, yang pasti kuota bantuan pangan berupa beras tetap sebanyak 10 kilogram untuk setiap penerima.
2 Komentar