INFOTANGERANG.ID– Bansos untuk masyarakat miskin dikabarkan akan siap dicairkan setelah adanya kenaikan PPN 12 persen yang akan berlaku pada 1 Januari 2025.
Bantuan sosial atau bansos yang akan diberikan ini berupa pemberdayaan untuk peningkatan pendapatan keluarga miskin melalui pemberian bantuan modal usaha.
Bansos untuk mayarakat miskin berupa bantuan modal usaha ini diberikan bagi Program Keluarga Harapan (PKH) graduasi, yakni Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinyatakan lulus dan tidak lagi menerima bantuan pemerintah.
Andy Kurniawan, selaku Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis, mengungkapkan bahwa bansos ini direncanakan menyasar 480.000 KPM seperti apa yang ditargetkan oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.
Andy mengatakan bahwa program reguler bansos untuk mayarakat miskin dari Kemensos (Kementerian Sosial) akan diperkuat sambil mununggu program bansos tambahan dari pemerintah yang rencanannya juga akan digelontorkan.
Diketahui hingga saat ini bantuan sosial tambahan masih dalam tahap pembahasan.
Adanya bansos tambahan ini diharapkan dapat menjadi bantalan untuk membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, khususnya keluarga miskin.
Andy mengaskan bahwa program bansos dari Kemensos ini diharapkan menjadi langkah startegis untuk mendukung pemerintah Prabowo-Gibran dalam mencapai target penurunan angka kemiskinan.
Jadwal Penyaluran Bansos untuk Masyarakat Miskin
Bansos reguler yang sebelumnya dijalankan pada masa pemerintah Jokowi ini dikabarkan akan terus digelontorkan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Bansos reguler yang masyarakat miskin ini akan dipercepat penyalurannya, diantaranya percepatan penyaluran PKH yang menyasar 10 juta KPM yang semula dijadwalkan pada akhir triwulan I akan dipercepat menjadi awal tahun 2025.
Selain itu, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 18,8 juta KPM yang disalurkan setiap bulan ini juga akan dipercepat yakni pada awal Tahun 2025.
Pada awal tahun 2025 nanti, Kemensoso juga akan menanggung beban makan bergizi gratis untuk 36.000 penyandang disabilitas dan 1001.000 lansia.
Khusus untuk bantuan makanan bergizi yang menyasar penyandang disabilitas dan lansia ini akan dilaksanakan dengan melibatkan kelompok masyarakat setempat, sehingga dapat mendukung pengembangan perekonomian lokal.
Pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran, sebanyak 270.000 anak yatim piatu juga akan menerima santunan rutin setiap bulan.
Program-program dari Kementerian Sosial ini akan disalurkan berdasarkan Data Tunggal Terpadu Kesejahteraan Sosial, yang merupakan pembaruan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Bansos untuk Stimulus Kenaikan PPN 12 Persen
Pada awal 2025 nanti pemerintah juga akan memberikan bantuan sosial stimulus atas kenaikan PPN 12 persen.
Namun perlu diketahui, bahwa bantuan stimulus ini hanya untuk 2 bulan, tetapi kenaikan haga barang yang ditanggung masyarakat berlaku selama-lamanya.
Sebagai kompenasasi kenaikan PPN menjadi 12 persen, pemerintah memang memberikan stimulus dalam rangka kebijakan ekonomi 2025.
Kebijakan ini ditujukan untuk berbagai kelompok, seperti rumah tangga, pekerja tertentu, UMKM, industri padat karya, sektor properti tertentu, serta kendaraan listrik dan hybrid.
Sebagai stimulus tambahan, akan diberikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram untuk 16 juta keluarga, berlaku selama 2 bulan.
Bantuan sosial ini tidak diperuntukkan bagi kelas menengah, melainkan bagi warga miskin, dan hanya berlaku selama 2 bulan.
Selain itu, pelanggan dengan daya 450 volt ampere hingga 2.200 volt ampere akan mendapatkan diskon tarif listrik untuk periode 2 bulan.