INFOTANGERANG.IDCara mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan dalam ajaran Islam yang hukumnya wajib.

Itu sebabnya seseorang yang hendak mengqadha puasa Ramadhan haruslah mengetahui tata cara dalam melakukan ganti puasa Ramadhan.

Rukun maupun syarat mengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan juga sama dengan puasa wajib Ramadhan.

Nah, berikut ini tata cara mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan beserta niat pelaksanaanya.

Tata Cara Mengganti Puasa Ramadhan

Melansir dari laman Baznas cara mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan yakni sebagai berikut:

1. Seseorang yang ingin mengqadha puasa ramadhan haruslah mengetahui jumlah puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan.

Apabila orang tersebut meninggalkan puasa selama tujuh hari lamanya, maka ia wajib menggantinya sejumlah tujuh hari juga.

2. Dianjurkan untuk mengganti puasa dengan cara berurutan.

Hal ini berarti jika seseorang meninggalkan puasa selama tujuh hari, maka orang tersebut dianjurkan mengganti puasanya secara berurutan selama tujuh hari.

Namun apabila tidak dapat dilakukan selama tujuh hari berturut-turut, maka boleh mengganti sesuai denagn kondisi waktunya.

3. Seseorang yang akan mengqadha puasa diharuskan membaca niat qadha terlebih dahulu di malam hari sebelum melaksanakan qadha puasa.

4. Seseorang yang sedang dalam mengganti puasa Ramadhan, maka dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan lain seperti membaca Al-Quran, memperbanyak bacaan zikir dan juga bersedekah.

Niat Puasa Pengganti Ramadhan

Berikut bacaan lengkap niat puasa pengganti Ramadhan yang dinukil dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian tulisan Muh Hambali.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

 Nawaitu soumaghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah ta’ala.”

Perlu diketahui bahwa hukum membaca niat puasa pengganti Ramadhan ini hukumnya wajib.

Muslim yang tidak membaca niat puasa pengganti Ramadhan dari malam hari hingga terbit fajar maka puasa yang dijalankannya tidak sah.

Meski begitu, sebagian imam mazhab menyatakan bahwa muslim yang lupa membaca niat hendaknya tetap melanjutkan puasa ketika siang hari.

Maksud dari melanjutkan puasa ini dengan catatakan dikenakan kewajiban bagi mereka untuk mengganti puasa yang ditinggalkan niatnya.

Hal tersebut dilakukan sebagai penghormatan terhada bulan suci Ramadhan.

Mazhab Maliki, Syafi’i dan Ahmad berpandangan bahwa jika tidak membaca niat puasa pengganti Ramadhan pada malam hari sebelum berpuasa karena senagaja, maka puasanya tidak sah.

Hal ini karena semua puasa wajib disyaratkan untuk membaca niat ketika malam hari.

Waktu Pengerjaan Mengganti Puasa Ramadhan

Melansir dari Detik.com, berdasarkan Gamar Al Haddar, mazhab Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa puasa qadha bisa dikerjakan pada hari akhir jelang bulan Syaban, yakni bulan sebelum Ramadhan.

Jadi puasa pengganti ini bisa dikerjakan sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter