INFOTANGERANG.ID – Belakangan ini sedang menjadi sorotan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait anak-anak sekolah.
Beberapa diantaranya adalah mengirim anak nakal ke barak militer, jam malam bagi pelajar, sampai aturan masuk sekolah jam 6 pagi.
Meskipun kebijakan tersebut memiliki maksud yang baik, namun beberapa di antaranya menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Simak rangkuman berikut ini untuk mengetahui kebijakan Dedi Mulyadi untuk anak sekolah.
Kebijakan Dedi Mulyadi untuk Anak Sekolah
1. Anak bermasalahan dikirim ke barak
Sejak awal Mei 2025, lebih dari 270 siswa SMA yang dianggap bermasalah telah mengikuti pembinaan di lingkungan militer.
Program ini dijalankan atas persetujuan orang tua masing-masing.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Jawa Barat, Siska Gerfianti, menjelaskan hal ini dalam sebuah diskusi daring yang digelar bersama Kementerian PPPA pada 8 Mei 2025.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memperkenalkan inisiatif ini saat merayakan ulang tahun Kota Depok ke-26 pada 25 April 2025.
Ia menyampaikan bahwa anak-anak yang cenderung melawan orang tua, sering bolos sekolah, atau terlibat aksi ugal-ugalan di jalan raya akan diserahkan ke pemerintah daerah untuk dibina di lingkungan militer dan kepolisian.
Dedi menyebut telah menyiapkan anggaran pendidikan untuk mereka selama 6 bulan hingga satu tahun.
2. Larangan membawa motor dan HP ke sekolah
Dalam upaya meningkatkan disiplin, Gubernur Dedi Mulyadi mengeluarkan larangan bagi siswa SD dan SMP untuk membawa sepeda motor dan ponsel ke sekolah.
Ia menyampaikan hal ini usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Kujang, Bandung, pada 2 Mei 2025.
Tak hanya untuk pelajar sekolah dasar dan menengah pertama, larangan ini juga berlaku bagi siswa SMA yang belum memiliki surat izin mengemudi.
Menurut Dedi, selama ini aturan lalu lintas seringkali tidak ditegakkan secara tegas karena ada keraguan dalam pelaksanaannya.
3. Anak berprestasi akan ikut program militer
Hasil evaluasi awal dari program pendidikan karakter di lingkungan militer menunjukkan perkembangan yang positif.
Karena itu, Gubernur Dedi Mulyadi berencana memperluas program ini, tidak hanya untuk anak yang bermasalah, tapi juga bagi siswa berprestasi.
Menurut Dedi, psikolog, akademisi, dan pelatih tengah melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan gelombang pertama.
Ia mengungkapkan, saat ini sedang disiapkan angkatan berikutnya yang akan melibatkan siswa-siswa unggulan agar mereka juga bisa mendapatkan pelatihan karakter seperti peserta sebelumnya.
4. Pemberlakuan jam malam bagi pelajar
Untuk menekan potensi kenakalan remaja di malam hari, Gubernur Dedi Mulyadi mengumumkan wacana pembatasan jam keluar malam bagi pelajar.
Ia menyatakan bahwa pelajar tidak diperbolehkan berada di luar rumah setelah pukul 8 malam pada hari aktif sekolah.
Hal ini diumumkan pada 17 Mei 2025 lewat keterangan resmi Humas Jabar.
Kebijakan ini ditujukan untuk menumbuhkan kedisiplinan pelajar, meningkatkan kepatuhan lalu lintas, serta meminimalkan risiko keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Dedi menyebut sejumlah wilayah di Jawa Barat mulai menunjukkan tren positif dari sisi ketertiban pelajar.
5. Sekolah dimulai lebih pagi pukul 06.00 WIB
Dedi Mulyadi mencanangkan kebijakan masuk sekolah lebih pagi, yakni pukul 06.00 WIB, sebagai bagian dari reformasi sistem pendidikan.
Rencana ini sejalan dengan pembatasan jam malam dan pembelajaran yang hanya berlangsung dari Senin hingga Jumat.
Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran Gubernur Jabar Nomor 51/PA.03/Disdik.
Dedi menjelaskan bahwa kebijakan serupa pernah diterapkan saat dirinya menjabat Bupati Purwakarta dan dinilai tidak menimbulkan masalah karena akhir pekan digunakan untuk istirahat.
Menurutnya, masuk sekolah lebih pagi bisa menciptakan iklim belajar yang mendukung pertumbuhan karakter positif.
Konsep tersebut diharapkan mampu mewujudkan generasi Jawa Barat yang tangguh, sehat, cerdas, dan berakhlak, sesuai dengan nilai-nilai Gapura Panca Waluya yang meliputi cageur (sehat), bageur (berakhlak), bener (jujur), pinter (cerdas), dan singer (tanggap).
Adapun perubahan terbaru, jam masuk sekolah untuk seluruh jenjang dari PAUD hingga SMA/SMK di Jawa Barat akan dimulai pukul 06.30 WIB, sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 58/PK.03/Disdik tentang Jam Efektif Pendidikan.
Jika Anda memerlukan versi ini dalam bentuk artikel naratif atau berita feature dengan judul dan subjudul, saya bisa bantu sesuaikan.
