Infotangerang.id — Dalam upaya memperkuat demokrasi dan meningkatkan partisipasi publik dalam pengawasan pemilu, Bawaslu Banten menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Demokrasi: Konsolidasi Gerakan Masyarakat Sipil Mewujudkan Sinergitas Pengawasan Pemilu Tahun 2029”, di Rumah Makan Remaja Kuring, Kota Tangerang Selatan, Kamis (30 Oktober 2025).

Kegiatan yang difasilitasi oleh Biro Hukum dan Humas Bawaslu RI ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat sipil, organisasi mahasiswa, dan organisasi profesi di Provinsi Banten.

Acara ini menjadi ruang refleksi bersama atas pelaksanaan Pemilu 2024 sekaligus wadah untuk membangun komitmen bersama menuju Pemilu 2029 yang lebih jujur, adil, dan demokratis.

Refleksi dan Penguatan Sinergi Pengawasan Pemilu

Anggota Bawaslu RI, Totok Haryono, hadir secara langsung dan membuka kegiatan dengan mengajak seluruh peserta melakukan refleksi atas perjalanan demokrasi Indonesia. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pemilu tidak hanya ditentukan oleh penyelenggara, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat.

“Bawaslu dan KPU itu pemegang sahamnya adalah rakyat. Maka dari itu kita mengundang para pemegang saham untuk berdiskusi agar pemilu ke depan menjadi lebih baik,” ujar Totok di hadapan peserta.

Ia menambahkan, kegiatan semacam ini penting untuk memperkuat sinergi antara Bawaslu dengan masyarakat sipil dalam melakukan fungsi pengawasan partisipatif, agar proses demokrasi di Indonesia semakin bermartabat.

“Kegiatan ini adalah refleksi dari pemilu sebelumnya, agar pemilu 2029 lebih demokratis dan berpihak pada rakyat,” lanjutnya.

Konsolidasi Lintas Sektor di Banten

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil se-Banten, di antaranya BEM dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), UIN SMH Banten, Universitas Pamulang (UNPAM), Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).

Selain itu, hadir pula perwakilan organisasi mahasiswa ekstra kampus seperti GMNI, HMI, PMII, IMM, KAMMI, GMKI, dan PMKRI, serta organisasi profesi dan lembaga masyarakat seperti PWI Banten, Permahi, KAHMI, LBH Rakyat Banten, FSPMI, Gusdurian Banten, dan Forwatu.

Konsolidasi lintas sektor ini memperlihatkan semangat kolaboratif antara berbagai elemen untuk memperkuat sistem pengawasan pemilu partisipatif yang lebih masif dan terintegrasi menjelang 2029.

Antusiasme Peserta: Wawasan Baru tentang Peran Bawaslu

Salah satu peserta dari GMKI Cabang Serang, Shinta Bella Simanjuntak, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari kegiatan tersebut.

“Saya jadi tahu kalau ternyata Bawaslu itu nggak cuma kerja pas pemilu aja. Banyak program kerja mereka yang belum banyak diketahui masyarakat,” ujarnya.

Bella juga berharap agar kegiatan serupa lebih sering digelar dengan melibatkan masyarakat umum.

“Masih banyak warga yang belum paham tentang hukum pemilu. Kegiatan seperti ini penting supaya masyarakat nggak salah paham dan bisa lebih sadar hukum,” tambahnya.

Menuju Pemilu 2029 yang LUBER JURDI

Berdasarkan dokumen resmi Bawaslu, kegiatan ini bertujuan memperkuat pelaksanaan prinsip LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil, dan Demokratis) serta membangun sinergi antara penyelenggara pemilu dan masyarakat sipil.

Melalui konsolidasi ini, Bawaslu Banten berharap lahirnya gerakan pengawasan partisipatif yang lebih kuat dan berkelanjutan, sebagai bentuk tanggung jawab bersama menjaga kedaulatan rakyat dalam Pemilu 2029.

“Harapan kami, kegiatan ini menjadi awal dari penguatan gerakan masyarakat sipil Banten untuk bersama mengawal demokrasi Indonesia agar tetap bersih, jujur, dan adil,” tutup Totok.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Malik Abdul Aziz
Editor
Malik Abdul Aziz
Reporter