INFOTANGERANG.ID- Menjelang periode padat trafik Nataru hingga Hari Raya Idul Fitri, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) atau Indosat Outer Jakarta terus mempercepat ekspansi jaringan generasi kelima.
Operator ini menargetkan 1.500 site jaringan 5G yang tersebar di wilayah Outer Jakarta, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, hingga sejumlah daerah di Jawa Barat.
Langkah Indosat Outer Jakarta ini dilakukan untuk memastikan kualitas layanan tetap optimal di tengah lonjakan kebutuhan komunikasi masyarakat selama periode libur panjang.
Sudah 800 Site 5G Aktif, Akan Terus Bertambah
SVP Head of Region Outer Jakarta Indosat Ooredoo Hutchison, Eric Danari, mengungkapkan bahwa hingga akhir 2025, IOH telah mengoperasikan lebih dari 800 site 5G di wilayah tersebut.
“Target kami sekitar 1.500 site 5G. Saat ini sudah aktif kurang lebih 800-an dan akan terus kami tambah sampai akhir tahun dan menjelang Lebaran,” ujarnya saat ditemui di Universitas Multimedia Nusantara, Senin 22 Desember 2025.
Eric menambahkan, capaian tahun ini menjadi lompatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, jaringan 5G Indosat di wilayah Outer Jakarta belum tersedia secara masif seperti sekarang.
Alasan Indosat Fokus Kembangkan 5G
Menurut Eric, teknologi 5G menawarkan kecepatan lebih tinggi, latensi rendah, serta koneksi yang lebih stabil dibandingkan generasi sebelumnya. Keunggulan tersebut sangat dibutuhkan oleh segmen pengguna yang bergantung pada koneksi real-time dan kualitas jaringan yang konsisten.
“5G itu lebih cepat, lebih stabil, dan latensinya rendah. Ini yang kami tawarkan, terutama untuk segmen yang sangat membutuhkan koneksi andal,” jelasnya.
HP 5G Sudah Banyak, Tapi Penggunaannya Masih Rendah
Menariknya, Eric menyebut bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia sebenarnya sudah menggunakan ponsel yang mendukung jaringan 5G. Namun, tingkat pemanfaatannya masih tergolong rendah.
“Banyak pelanggan yang sebenarnya sudah punya HP 5G, tapi belum mengaktifkan jaringannya. Ada yang otomatis, ada juga yang harus diatur manual. Di sini pentingnya edukasi,” ungkapnya.
Berdasarkan data internal Indosat, baru sekitar 15 persen pengguna dengan perangkat 5G yang benar-benar mengaktifkan jaringan tersebut.
Eric menegaskan bahwa arah perkembangan teknologi jaringan sudah jelas menuju 5G dan seterusnya. Saat ini, bahkan ponsel kelas menengah sudah banyak yang mendukung 5G, sehingga ekosistemnya semakin siap.
“Dengan efisiensi spektrum yang lebih baik, 5G bisa melayani lebih banyak pengguna dengan kualitas yang lebih tinggi,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan teknologi 6G sudah mulai dilakukan di tingkat laboratorium bersama mitra global seperti Nokia, Huawei, dan Ericsson, meski belum masuk tahap komersial.
Target 1.500 site 5G Indosat Outer Jakarta menjadi bukti keseriusan operator dalam menghadirkan layanan jaringan yang lebih cepat dan stabil, khususnya menghadapi lonjakan trafik jelang Idul Fitri 2026. Dengan perluasan jaringan dan edukasi pengguna, Indosat optimistis pemanfaatan 5G akan terus meningkat seiring berkembangnya ekosistem digital di Indonesia.

