INFOTANGERANG.ID– Festival Perhau Naga Peh Cun 2025 di Kota Tangerang akan kembali digelar di Sungai Cisadane- Toa Pekong Air.
Salah satu perayaan besar dan penting untuk masyarakat Tionghoa ini akan berlangsung pada hari Sabtu, 31 Mei- Minggu, 1 Juni 2025.
Perayaan Festival Perahu Naga Peh Cun 2025 di Kota Tangerang ini tidak hanya untuk mengenang sejarah, namuan juga sebagai ajang untuk mempererat silatuhrahmi dan melestarikan budaya leluhur.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh rangkaian kegiatan Festival Peh Cun 2025 akan diselenggarakan di Toa Pekong Air di Jalan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Di Indonesia, perayaan Peh Cun disambut sangat meriah, terutama di daerah-daerah yang populasi Tionghoa besar, seperi Pangkalpinang, Jakarta, dan termasuk Kota Tangerang.
Rangkaian Acara Festival Perahu Naga Peh Cun 2025 di Kota Tangerang
Tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Festival Perahu Naga Peh Cun 2025 di Kota Tangerang akan diisi oleh rangkaian kegiatan menarik.
Seperti lomba perahu naga dan perahu papak sampai lomba tangkap bebek yang merupakan tradisi turun-temurun yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Tionghoa Benteng di Kota Tangerang.
Jadwal perlombaan di Festival Perahu Naga Peh Cun 2025 di Kota Tangerang:
- Sabtu, 31 Mei 2025
Lomba tangkap bebek pukul 12.00 WIB
Babak penyisihan lomba perahu naga dan perahu papak pukul 14.00-17.00 WIB
- Minggu, 1 Juni 2025
Final lomba perahu naga dan perahu papak pukul 08.00-17.00 WIB.
Mengenal Tradisi Peh Cun dan Maknanya
Festival Peh Cun dalam bahasa Mandarin disebut Duanwu Jie, adalah salah satu perayaan klasik dalam budaya Tionghoa.
Festival ini diperingati setiap tanggal 5 pada bulan kelima dalam kalender lunar, dan dikenal luas sebagai tradisi yang kaya akan sejarah serta nilai-nilai budaya yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Asal-usul Peh Cun berkaitan erat dengan sosok Qu Yuan, seorang pejabat tinggi pada masa Dinasti Chu.
Merasa putus asa akibat kondisi politik yang buruk di negaranya, Qu Yuan memilih mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Miluo.
Warga yang menghargai pengabdiannya pun menggelar ritual penghormatan untuk mengenangnya.
Dari sinilah kemudian lahir berbagai tradisi khas Peh Cun, seperti lomba perahu naga dan konsumsi kue bakcang (zongzi).
Makna Filosofis di Balik Festival Peh Cun:
1. Peh Cun diperingati sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengorbanan Qu Yuan terhadap bangsanya
2. Tradisi lomba perahu naga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, serta semangat solidaritas
3. Tradisi melempar bakcang ke dalam sungai dilakukan sebagai lambang penghormatan untuk menenangkan jiwa Qu Yuan, sekaligus menjadi doa agar masyarakat memperoleh keberkahan dan kehidupan yang lebih sejahtera.
