Infotangerang.id- Organisasi Bulan Sabit Merah Iran mengatakan bahwa jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter, telah ditemukan.
Operasi pencarian pun telah berakhir.
“Kami sedang dalam proses memindahkan jasad para martir ke Tabriz di barat laut Iran,” kata Kepala Bulan Sabit Merah Pirhossein Koolivand kepada TV pemerintah Iran, seperti dilansir Associated Press dan AFP, Senin, 20 Mei 2024.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya Hossein Amir-Abdollahian dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter. Helikopter mereka jatuh saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal pada Minggu, 19 Mei 2024.
Presiden Republik Islam Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, mengalami kecelakaan saat bertugas dan menjalankan tugasnya untuk rakyat Iran dan menjadi martir.
Media Pemerintah Iran melaporkan bahwa ‘tidak ada tanda-tanda kehidupan’ di antara para penumpang helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para pejabat lainnya.
“Setelah helikopter ditemukan, tidak ada ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup,” lapor TV pemerintah Iran.
Sebelumnya, Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran telah menemukan lokasi puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi. Awalnya puing-puing itu terdeteksi oleh sebuah drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) Akinci milik Turki.
Siapa Pengganti Ebrahim Raisi?
Berdasarkan konstitusi negara, wakil presiden pertama Mohammad Mokhber (68) akan menjadi presiden sementara Iran menggantikan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Mokhber adalah bagian dari dewan yang beranggotakan tiga orang, bersama dengan ketua parlemen dan ketua pengadilan, yang akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian Raisi.
Lahir pada 1 September 1955, Mokhber, adalah sosok seperti Raisi, yang dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam segala urusan negara.
Mokhber menjadi wakil presiden pertama pada tahun 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.
Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskow, Rusia pada bulan Oktober tahun lalu, dan setuju untuk memasok rudal darat ke darat dan lebih banyak drone ke militer Rusia, kata sumber kepada Reuters pada saat itu.
Tim tersebut juga termasuk dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Mokhber sebelumnya menjabat sebagai kepala Setad, sebuah dana investasi yang terkait dengan pemimpin tertinggi.
Pada tahun 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang diberi sanksi atas dugaan keterlibatan dalam “kegiatan rudal nuklir atau balistik”.
Dua tahun kemudian, ia dikeluarkan dari daftar tersebut.
Pada tahun 2013, Departemen Keuangan AS menambahkan Setad dan 37 perusahaan yang diawasinya ke dalam daftar entitas yang terkena sanksi.
Setad, Setad Ejraiye Farmane Hazrate Emam, atau Markas Besar Pelaksana Perintah Imam, didirikan berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh pendiri Republik Islam, pendahulu Khamenei, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Setad memerintahkan para pembantunya untuk menjual dan mengelola properti yang diduga ditinggalkan pada tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam 1979 dan menyalurkan sebagian besar hasilnya untuk amal.
Baca berita lainnya di Infotangerang.id dan Tangselife.com
3 Komentar