INFOTANGERANG.ID- Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Tangerang mengajak masyarakat untuk menggunakan wadah ramah lingkungan saat membagikan daging kurban.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Wawan Fauzi menegaskan bahwa momen keagamaan seperti Idul Adha bisa sekaligus menjadi aksi kolektif menjaga bumi.
Menurutnya, Idul Adha bukan hanya soal ibadah dan berbagi, tapi juga saat yang tepat menunjukkan kepedulian pada lingkungan sekitar.
Warga Diminta Bawa Wadah Ramah Lingkungan Sendiri, Hindari Styrofoam dan Plastik
Mengacu pada Peraturan Wali Kota Tangerang Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik, DLH mendorong agar panitia kurban, masjid, musala, hingga komunitas masyarakat menggunakan wadah ramah lingkungan saat mendistribusikan daging.
“Gunakan kantong kain, rantang, atau besek bambu. Hindari plastik dan styrofoam. Sediakan juga tempat sampah terpilah di lokasi pembagian kurban,” tegas Wawan, Rabu 6 Juni 2025.
9 Wadah Alternatif Pengganti Plastik Saat Kurban
Agar perayaan kurban tetap lancar dan tidak mencemari lingkungan, DLH Kota Tangerang menyarankan beberapa pilihan wadah alami dan bisa digunakan ulang berikut ini:
- Besek bambu
- Besek dari daun kelapa
- Besek daun pandan
- Wadah guna ulang (seperti kontainer plastik food grade)
- Tas purun
- Daun jati
- Daun pisang
- Rantang
- Besek daur ulang
Semua wadah ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mencerminkan budaya lokal dan nilai-nilai kearifan tradisional yang mulai ditinggalkan.
Dampak Besar dari Kantong Plastik Sekali Pakai
Menurut data DLH, penggunaan kantong plastik saat Idul Adha selalu mengalami lonjakan. Padahal, plastik hanya digunakan dalam hitungan menit namun bisa mencemari tanah dan air selama ratusan tahun.
“Bayangkan, satu kantong plastik dipakai sebentar, tapi bisa jadi ancaman lingkungan selama ratusan tahun. Yuk kita ubah kebiasaan ini bersama,” ajak Wawan.
Pemkot Tangerang berharap masyarakat, pengurus tempat ibadah, dan tokoh agama bisa berkolaborasi menciptakan Idul Adha yang bersih, hijau, dan minim sampah.
“Semoga tahun ini kita bisa merayakan kurban dengan lebih berkah—tidak hanya menebar daging, tapi juga kesadaran lingkungan,” tutup Wawan.
