INFOTANGERANG.ID– Child grooming di Indonesia kini menjadi perhatian serius, terutama bagi para orang tua.

Pasalnya, banyak kasus yang belakangan terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekitar tempat tinggal, media sosial, game online, hingga sekolah.

Child grooming sendiri yaitu proses di mana orang dewasa secara emosional memanipulasi anak-anak dengan tujuan eksploitasi seksual, menjadi isu yang sangat penting untuk diantisipasi.

Kasus-kasus ini sering kali tersembunyi di balik hubungan yang tampak biasa antara pelaku dan korban, seperti di antara kerabat, teman keluarga, atau bahkan antara guru dan murid.

Bagi para orang tua, masalah ini tidak boleh dianggap sepele.

Child grooming dapat terjadi secara diam-diam dalam kehidupan sehari-hari di rumah, lingkungan kerabat, maupun sekolah tanpa disadari.

Lalu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan mengenai child grooming? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Child Grooming?

Child grooming merupakan tindakan di mana pelaku membangun hubungan dan kepercayaan dengan anak atau remaja, serta sering kali dengan keluarga mereka, dengan tujuan mengeksploitasi, baik secara emosional, fisik, maupun seksual.

Proses ini mencakup kontrol, isolasi, dan penyalahgunaan terhadap korban.

Child grooming dapat terjadi di berbagai situasi, seperti:

– Pertemuan langsung

– Melalui internet secara virtual

– Di lingkungan organisasi, seperti sekolah atau tempat kerja

– Melalui media sosial

– Di tempat umum (disebut juga street grooming)

Pelaku grooming bisa saja orang asing, namun tak jarang dilakukan oleh orang yang sudah dikenal, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.

Taktik Pelaku Child Grooming

child grooming 1

Untuk mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya, pelaku menggunakan beberapa taktik, seperti:

– Berpura-pura menjadi orang lain, misalnya menyamar sebagai teman sebaya korban secara online

– Memberikan nasihat atau pengertian

– Memberikan hadiah

– Menunjukkan perhatian khusus pada korban

– Memanfaatkan status atau reputasi profesionalnya

– Mengajak korban berlibur atau bepergian

Setelah memperoleh kepercayaan, pelaku secara bertahap mengeksploitasi hubungan tersebut dengan menjauhkan korban dari keluarga dan teman-temannya, sehingga korban merasa bergantung pada pelaku.

Selanjutnya, pelaku menggunakan kontrol ini untuk memaksa korban menuruti keinginannya, sering kali disertai ancaman untuk menyebarkan rahasia korban jika mereka menolak.

Child grooming sering dihubungkan dengan pedofilia karena keduanya melibatkan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Namun, child grooming berbeda dari pedofilia.

Pedofilia adalah kondisi di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak.

Sementara child grooming adalah tindakan yang digunakan untuk memfasilitasi pelecehan.

Tidak semua pelaku child grooming adalah pedofil, meskipun banyak pedofil yang menggunakan metode ini untuk mendekati dan memanipulasi korban.

Ada juga pelaku child grooming yang tidak memiliki ketertarikan seksual pada anak-anak, namun mengeksploitasi korban untuk tujuan lain, seperti kriminalitas atau radikalisasi.

Tanda-Tanda Anak Menjadi Korban Child Grooming

child grooming
Marak Terjadi Child Grooming, Kenali Taktik Pelaku dan Upaya Pencegahannya

Child grooming sering kali sulit dikenali karena pelaku menggunakan taktik halus untuk mengontrol korban tanpa menimbulkan kecurigaan.

Mereka juga kerap mendekati keluarga korban untuk mendapatkan kepercayaan, sehingga keluarga bisa lengah dalam mendeteksi perilaku mencurigakan.

Korban jarang melaporkan bahwa mereka sedang menjadi target grooming atau mencari bantuan karena beberapa alasan, antara lain:

– Tidak menyadari bahwa mereka sedang di-grooming, karena menganggap pelaku sebagai orang dekat dan terpercaya.

– Merasa berada dalam hubungan yang perhatian dan tulus, sehingga takut merusak hubungan tersebut.

– Takut akan reaksi pelaku jika melaporkan tindakannya.

– Tidak ingin membuat pelaku mendapat masalah.

– Menyalahkan diri sendiri karena terlibat dalam hubungan tersebut.

– Merasa malu atau takut untuk menceritakan apa yang terjadi kepada keluarga atau orang lain.

Tanda-tanda yang biasanya terlihat pada anak yang menjadi korban grooming meliputi:

– Perubahan perilaku secara tiba-tiba, seperti menjadi lebih tertutup atau menunjukkan perilaku yang tidak sesuai usianya, misalnya kembali mengompol.

– Lebih sering keluar rumah dan bahkan bolos sekolah.

– Tampak menyembunyikan sesuatu dan enggan berbicara tentang aktivitas mereka.

– Meningkatnya waktu yang dihabiskan menggunakan gadget.

– Sering menerima hadiah yang asal-usulnya tidak bisa dijelaskan.

– Menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang dewasa dan terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan teman sebayanya, seperti konsumsi alkohol atau narkoba.

– Memiliki hubungan atau pertemanan dengan orang yang jauh lebih tua.

– Menjauh dari teman atau keluarga.

– Penurunan prestasi akademis di sekolah.

– Menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas untuk usianya.

– Mengalami infeksi menular seksual.

– Mengalami masalah kesehatan mental.

– Terlihat murung atau sering menarik diri.

– Menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan usianya.

Cara Mencegah Child Groomning

Pencegahan child grooming adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, pendidik, dan orang dewasa di sekitar anak.

Beberapa langkah yang bisa diambil oleh orang tua untuk melindungi anak dari child grooming antara lain:

– Memahami secara menyeluruh tanda-tanda child grooming.

– Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai apa itu child grooming, risiko, dan tanda-tandanya.

– Memberikan edukasi kepada anak mengenai hubungan yang sehat serta mengenali tanda-tanda bahaya, khususnya yang mengarah pada child grooming.

– Mengajarkan anak sejak dini untuk berani mengatakan “tidak” jika merasa tidak nyaman atau tidak ingin ada kontak fisik tertentu.

– Membangun komunikasi yang terbuka dengan anak, agar mereka merasa aman membicarakan pengalaman dan perasaan mereka.

– Mengawasi aktivitas anak di internet.

– Mengajarkan anak cara menjalin hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa yang dapat dipercaya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Reporter