INFOTANGERANG.ID– Sebuah truk tanah dirusak dan dibakar oleh warga usai melindas seorang anak sampai luka parah di Jalan Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 7 November pukul 09.00 WIB ketika korban berinisial A, bersama ibunya itu terjatuh dari sepeda motor usai pulang dari sekolah.
Diketahui saat korban terjatuh, truk tanah dengan nomor polisi B 9340 KYW melintas, dan melindas kaki korban.
Akibat kecelakaan tersebut, truk yang terlibat kecelakaan menjadi sasaran kemarahan warga setempat yang kesal.
Massa bahkan membakar truk tanah yang telah menabrak seorang anak SD.
Polisi segera tiba di lokasi setelah mendapat laporan dari warga, namun suasana masih memanas dan amarah warga belum dapat diredakan.
Kemungkinan warga sudah sangat jengkel dan marah karena banyaknya korban jiwa akibat truk tanah yang sering melanggar aturan.
Warga Tangerang Mengamuk Buntut Truk Tanah Tabrak Bocah SD
Akibat kecalakaan tersebut, ratusan masyarakat Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten merusak dan meblokir jalan.
Hal tersebut menyebabkan 100 lebih angkutan kendaraan tambang proyek pembangunan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 tidak dapat melintas dan menyebabkan kemacetan.
Berdasarkan panatauan di lokasi, aksi tersebut dilakukan oleh warga desa karena mereka sudah sangat geram terhadap aktivitas kendaraan tambang yang banyak melanggar aturan jam operasional sesuai peraturan daerah (perda).
Padahal, sesuai Peraturan Bupati Tangerang Nomor 12 Tahun 2022, jam operasional truk barang di wilayah Kabupaten Tangerang sudah dibatasi.
Truk berat, seperti truk tanah, hanya diperbolehkan beroperasi antara pukul 22.00 hingga 05.00 WIB. Namun, pelanggaran terhadap aturan ini kerap terjadi, sehingga memicu kemarahan warga.
Selain itu, warga juga kesal karena kondisi jalan yang dilintasi truk tanah ini telah merusak jalan dan mengakibatkan banyaknya debu yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Nampak di lokasi, aparat keamanan dari Polres Metro Kota Tangerang, Polda Metro Jaya, mengerahkan puluhan personel untuk menjaga situasi.
Namun, upaya pengamanan tersebut mendapat penolakan dan hambatan dari warga, hingga terjadi bentrokan dengan pihak kepolisian.
Saat ini, ratusan warga masih memblokir dan menghadang kendaraan tambang yang melintas di jalan tersebut.
3 Komentar