INFOTANGERANG.ID– Listrik postpaid atau pascabayar adalah metode pembayaran tagihan listrik di mana pelanggan membayar setelah menggunakan listrik selama periode tertentu, biasanya sebulan.
Dalam sistem ini, pelanggan menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan baru melakukan pembayaran pada bulan berikutnya.
Istilah pascabayar lebih umum digunakan di Indonesia dibandingkan dengan listrik postpaid.
Menurut KBBI, postpaid adalah jenis layanan berlangganan dengan pembayaran dilakukan setelah pemakaian dalam periode tertentu.
Melansri dari laman resmi PLN, layanan ini mengharuskan PLN mencatat penggunaan listrik pelanggan setiap bulan, menghitung tagihan, menerbitkan rekening.
Selain itu listrik postpaid juga melakukan penagihan atau bahkan pemutusan aliran listrik jika pembayaran terlambat atau tidak dilakukan dalam batas waktu yang ditentukan.
Cara Kerja Listrik Postpaid
Sistem listrik postpaid beroperasi melalui serangkaian proses yang melibatkan beberapa komponen utama.
Berikut ini cara kerja listrik postpaid:
1. Penggunaan Listrik
Pelanggan bebas menggunakan listrik sesuai dengan kebutuhan sehari-hari selama periode satu bulan.
2. Pencatatan Meteran
Pada akhir periode tagihan, petugas PLN akan melakukan pencatatan angka meteran.
Sejauh ini beberapa daerah sudah menggunakan sistem pencatatan angka otomatis atau pelanggan bisa melaporkan sendiri angkanya.
3. Perhitungan Tagihan
Setalah itu PLN akan menghitung jumlah tagihan berdasarkan selisih angka meteran bulan ini dengan bulan sebelumnya.
Lalu angka tersebut dikalikan dengan tarif listrik yang berlaku.
4. Penerbitan Tagihan
Tagihan listrik kemudian akan diterbitkan dan dikirimkan kepada pelanggan, baik melalui pos, email. atau dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile.
5. Pembayaran
Pelanggan memiliki tenggat waktu tertentu untuk bisa melunasi pembayaran atau tagihan.
Umumnya batas tagihan berlaku sebelum tanggal 20 setiap bulannya.
Pembayaran sendiri dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti transfer bank, e-wallet, atau loket pembayaran.
6. Pemutusan Penyambungan
Jika tagihan tidak dibayarkan, maka pihak PLN berhak melakukan pemutusan aliran listrik.
Setelah pelanggan melunasi tagihan dan biaya penyambungan kembali, barulah aliran listrik akan disambung kembali.
Proses tersebut akan berulang setiap bulannya, untuk memastikan pasokan listrik berkelanjutan bagi pelanggan selama mereka memenuhi kewajiban pemayaran.
Perbedaan Listrik Postpaid dan Prepaid
Memahami perbedaan antara listrik postpaid (pascabayar) dan prepaid (prabayar) penting bagi konsumen agar dapat memilih sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Berikut adalah perbandingan keduanya:
1. Metode Pembayaran:
– Postpaid: Tagihan dibayarkan setelah penggunaan listrik, biasanya di akhir bulan.
– Prepaid: Pelanggan membeli token listrik terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan listrik.
2. Pengelolaan Penggunaan:
– Postpaid: Memberikan fleksibilitas dalam konsumsi, tetapi sulit untuk memantau penggunaan harian.
– Prepaid: Memudahkan pelanggan memantau dan mengatur konsumsi listrik secara harian.
3. Risiko Tagihan Tinggi:
– Postpaid: Penggunaan yang tidak terkendali bisa menyebabkan tagihan membengkak.
– Prepaid: Risiko ini tidak ada, karena listrik akan otomatis terhenti jika saldo habis.
4. Kemudahan:
– Postpaid: Tidak perlu sering membeli token, sehingga lebih praktis.
– Prepaid: Membutuhkan pembelian token secara rutin, yang mungkin kurang nyaman bagi beberapa pengguna.
5. Biaya Tambahan:
– Postpaid: Ada biaya administrasi bulanan.
– Prepaid: Tidak ada biaya administrasi, tetapi ada biaya pembelian token.
6. Pemutusan Listrik:
– Postpaid: Listrik diputus jika tagihan tidak dibayar dalam batas waktu tertentu.
– Prepaid: Listrik otomatis terputus ketika saldo habis.
7. Transparansi Penggunaan:
– Postpaid: Penggunaan hanya terlihat melalui tagihan bulanan.
– Prepaid: Penggunaan dapat dipantau secara langsung melalui meteran.
8. Fleksibilitas Anggaran:
– Postpaid: Tagihan harus dibayar penuh setiap bulan, sehingga kurang fleksibel.
– Prepaid: Lebih fleksibel, pelanggan dapat membeli token sesuai dengan kemampuan keuangan mereka.
Untung Rugi Listrik Postpaid
Dalam penggunaan listrik postpaid, tentunya akan ada untung rugi yang didapat oleh pengguna, diantaranya:
Sistem listrik pascabayar PLN menawarkan sejumlah keuntungan yang membuatnya tetap menjadi pilihan banyak pelanggan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya:
Keuntungan PLN Postpaid:
Berikut ini keuntungan penggunaan listrik postpaid, diantanya:
1. Fleksibilitas Penggunaan:
Salah satu keunggulan utama sistem pascabayar adalah listrik tetap tersedia tanpa risiko kehabisan di tengah bulan.
Anda hanya perlu membayar tagihan setelah penggunaan.
Hal ini berbeda dengan sistem prabayar, di mana listrik bisa habis jika token tidak segera dibeli.
2. Pembayaran Bulanan Terjadwal:
Sistem pascabayar memungkinkan pelanggan mengatur pengeluaran secara lebih terencana.
Tagihan diterbitkan di awal bulan berdasarkan penggunaan listrik selama bulan sebelumnya, sehingga pelanggan dapat memprediksi biaya listrik rutin mereka.
3. Kemudahan Pengelolaan Listrik:
Untuk properti yang jarang digunakan, seperti rumah kedua atau kantor cabang, pascabayar lebih praktis karena tagihan hanya mencerminkan penggunaan aktual.
Kekurangan Listrik Postpaid
Berikut ini kekurangan atau kerugian penggunaan listrik postpaid, diantanya:
1. Risiko Tagihan Membengkak:
Karena listrik digunakan terlebih dahulu sebelum pembayaran, pelanggan terkadang kesulitan mengontrol konsumsi harian.
Hal ini bisa menyebabkan tagihan yang lebih tinggi dari perkiraan, terutama jika ada penggunaan listrik yang tidak terpantau.
2. Denda Keterlambatan:
Salah satu kelemahan sistem ini adalah adanya denda jika pembayaran tagihan terlambat.
Jika keterlambatan berlanjut, PLN juga dapat memutus aliran listrik sementara.
Hal ini menjadi risiko bagi pelanggan yang kurang disiplin dalam membayar tagihan tepat waktu.