INFOTANGERANG.ID- Empat anak balita di Kabupaten Tangerang dinyatakan terinfeksi HIV/AIDS.
Kasus ini menjadi sorotan karena keempat balita tersebut diketahui telah tertular sejak dalam kandungan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, mengungkapkan bahwa keempat balita di Kabupaten Tangerang yang terinfeksi HIV/AIDS merupakan temuan kasus baru di tahun 2025.
Penularan HIV/AIDS pada Empat Balita di Kabupaten Tangerang
Mereka tertular virus HIV dari sang ibu yang sudah terlebih dahulu positif saat mengandung.
“Kalau tahun ini ada empat orang, itu rata-rata karena ibunya hamil dan dia positif. Jadi sudah terpapar sejak dalam kandungan,” jelas dr. Hendra dikutip Tribunnews.
Keempat kasus balita ini termasuk dalam total 374 kasus HIV/AIDS yang tercatat di Kabupaten Tangerang tahun ini. Mayoritas pengidap berasal dari kelompok usia produktif, yakni 25 hingga 60 tahun.
Menurut dr. Hendra, penularan HIV dari ibu ke anak sebenarnya bisa dicegah. Salah satu cara paling efektif adalah melalui proses persalinan caesar.
Namun, hal ini hanya bisa dilakukan jika sang ibu sudah mengetahui status kesehatannya sejak awal kehamilan dan melaporkannya kepada tenaga medis.
“Kalau dia melahirkan secara normal, kemungkinan bayi terpapar sangat tinggi. Tapi kalau melalui operasi, risiko penularan bisa ditekan,” ungkapnya.
Untuk saat ini, empat balita di Kabupaten Tangerang tersebut sedang menjalani perawatan medis secara intensif. Mereka juga diberikan terapi antiretroviral (ARV) khusus anak-anak. Meski jenis obatnya sama dengan dewasa, namun dosisnya disesuaikan dengan usia dan berat badan anak.
Penularan Didominasi Perilaku Seksual Berisiko
Dinkes Kabupaten Tangerang mencatat bahwa sebagian besar kasus HIV di wilayah tersebut disebabkan oleh perilaku seksual yang berisiko, terutama hubungan seksual tanpa pengaman dan di luar pernikahan.
Penularan melalui darah juga masih ditemukan, meski dalam jumlah yang lebih sedikit.
“Virus HIV itu bisa menular lewat hubungan seksual yang tidak aman, serta melalui darah. Karena itu edukasi sangat penting,” tambah Hendra.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes telah menggandeng sejumlah organisasi masyarakat untuk melakukan kampanye kesehatan dan pemeriksaan rutin. Hingga kini, sebanyak 4.000 orang telah menjalani skrining HIV/AIDS, dan 374 di antaranya terkonfirmasi positif.
Hendra juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah sebagai bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, pemeriksaan dini bagi ibu hamil sangat disarankan agar dapat mencegah penularan HIV ke janin.
“Kalau ibu tahu statusnya sejak awal, kita bisa intervensi. Ini bukan soal aib, tapi soal keselamatan anak dan masa depan keluarga,” pungkasnya.
