Infotangerang.id – Suasana berbeda di Alun-alun kota serang pada pagi hari sebab beberapa anak-anak telihat wajahnya berwarna putih.
Ketika diamati, mereka adalah anggota komunitas seni Pantomim dari sekolah tingkat pertama (SMP) di Kota Serang.
Bersama guru serta orang tua, mereka berlatih begitu keras untuk mengikuti ajang lomba Pantomim tingkat Kota yang akan terselenggara pada akhir bulan April 2024, di salah satu sekolah SMP di Kota Serang.
Guru sekaligus pengajar seni Pantomim menjelaskan bahwa anak-anak tersebut sengaja berada di ruang publik untuk melakukan pelatihan agar terbentuk mental yang kuat saat di atas panggung nanti.
“Memang sengaja kami bawa di sisni (Alun-Alun). Agar saat penampilan tiba mentalnya sudah kuat, karena sudah biasa berhadapat dengan orang banyak, apalagi ini ruang terbuka publik,” jelasnya.
Pantomim merupakan suatu pertunjukan teater tanpa kata-kata atau dialog yang penampilannya lebih mengandalkan pada gerak tubuh, ekspresi wajah, dan biasanya diiringi dengan musik pendukung.
Mengutip situs web ilmiah.id, sejarah pantomim dapat ditelusuri hingga zaman Yunani kuno.
Saat itu drama fisik mulai dikenal melalui pementasan tarian balet dan gerakan tubuh yang dimaksudkan untuk menyampaikan cerita.
Pantomim kemudian berkembang pesat di era Romawi kuno. Seni drama tanpa kata ini menjadi populer dan memiliki peran penting dalam pementasan-pementasan teater.
Selama Abad Pertengahan, pantomim masih tetap eksis. Padahaldi masa yang sama Pantomim sempat dilarang di beberapa wilayah karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai religi.
Nanu, pada era Renaisans, seni pantomim kembali populer dan menjadi salah satu bentuk hiburan yang disukai oleh masyarakat Kota Metropolitan seperti London dan Paris.
Di abad ke-19, pantomim semakin dikenal di seluruh dunia sebagai bentuk seni drama yang unik dan menarik.
Para seniman seperti Jean-Gaspard Deburau di Prancis dan Joe Grimaldi di Inggris menjadi sosok-sosok terkenal dalam dunia pantomim pada masa itu.