Infotangerang.id- PINTU Incubator, program bilateral untuk kreatif muda Indonesia dan Prancis serta UMKM dari sektor bisnis fashion meriahkan gelaran JF3 2024 di Summarecon Mall Serpong pada Rabu, 31 Agustus 2024 sore.
Berdayakan Desainer Muda Berbakat di Kancah Internasional
Dimulai pada tahun 2022, PINTU Incubator telah berhasil membuka peluang bagi puluhan brand atau desainer muda untuk berkembang mulai dari pasar lokal hingga ke pasar internasional. Dengan memberikan tambahan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk mendorong kemajuan brand mode lokal hingga bisa memenuhi standar internasional.
Berfokus pada budaya dan keberlanjutan, program ini yang diprakarsai oleh JF3 dan LAKON Indonesia ini bekerjasama dengan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) yang hadir untuk mendorong para kreatif muda berkembang dari lokal ke pasar internasional.
Setelah melalui berbagai tahapan kurasi ketat serta pembinaan intensif yang direncanakan akan berjalan selama enam bulan, tahun ini PINTU Incubator mengumumkan lima partisipan yang akan mempresentasikan karya mereka di JF3 2024.
Tahun ini, PINTU kembali berkolaborasi dengan lulusan sekolah mode ternama École Duperré Paris. Show Parade PINTU Participants X École Duperré ini menjadi bukti nyata komitmen PINTU Incubator dalam memberdayakan desainer muda berbakat dalam perluasan jaringan pasar, pengembangan produk, dan pertukaran budaya di ekosistem mode Indonesia-Prancis.
Co-inisiator PINTU Incubator dan Founder LAKON Indonesia, Thresia Mareta menjelaskan, PINTU Incubator dibangun dengan visi membangun sebuah forum untuk mempertemukan generasi baru dari para pelaku fashion Indonesia dan Prancis.
Perjalanan proses kurasi partisipan PINTU Incubator dimulai dengan melakukan rekrutmen pada November 2023, yang sukses menarik antusiasme lebih dari 500 kreator muda. Partisipan kemudian melalui serangkaian proses kurasi ketat, sehingga terpilih lima brand terbaik yang akan menjalani program inkubasi intensif.
Para brand lokal tersebut ialah Senses, Enigma, Denim It Up, Arae, dan Tales and Wonder. Kelima brand tersebut akan mempresentasikan karya mereka di runway JF3 bersama enam alumni École Duperré, yaitu: Colline Percin, Luisa Gauchon, Noemie Jondot, Guy Chassaing , Ninon Fievet, dan Daniel Cheruzel.
Brand Lokal Peserta PINTU Incubator X École Duperré Paris di JF3 2024
- ARAE
Terinspirasi oleh daun, desain mereka menawarkan perpaduan unik antara alam dan gaya kasual yang sederhana. Bahan yang digunakan adalah kain biodegradable yang mudah terurai di dalam tanah. Upaya mereka memberikan manfaat bagi lebih dari 650 jiwa, berkontribusi pada perbaikan sosial dan ekologis.
- ENIGMA ART TEXTILE
Gabungan seni dan tekstil ini menghasilkan desain kontemporer yang dipengaruhi oleh budaya Indonesia. Buatan tangan dengan serat organik 100 persen, dengan proses kerja tangan oleh pengrajin Indonesia di Jawa Tengah dan Bali di mana tekstil mereka dibuat dengan teknik buatan tangan satu per satu.
Dengan memprioritaskan bahan organik, ENIGMA ART TEXTILE tidak hanya menjamin produk berkualitas tinggi tetapi juga menekankan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan dalam proses produksi mereka.
- Denim It Up (HAM! JEANSKU)
Revolusi jeans biru klasik dengan memadukan berbagai warna, menyimpang dari basis biru tradisional. Kreasi mereka cerah dan eklektik, menonjol dalam dunia mode. Dengan bereksperimen dengan berbagai warna.
- SENSES
Membawa warisan budaya ke dalam mode modern dengan menggabungkan pola tradisional dengan tekstil kontemporer. Pakaian mereka menampilkan bordir rumit dan manik-manik halus, menunjukkan keahlian dan perhatian terhadap detail yang luar biasa.
- TALES AND WONDERS
Mengkhususkan diri pada produk fashion dan gaya hidup Indonesia yang menampilkan seni cetak dan ilustrasi yang terinspirasi oleh cerita rakyat dan dongeng dari seluruh dunia.
Produk mereka terutama terinspirasi oleh cerita rakyat dan dongeng yang indah dari seluruh dunia yang mengandung nilai moral positif dalam masyarakat manusia. Menekankan pada konsep keberlanjutan, mereka menggunakan cetakan yang bersertifikat GOTS (The Global Organic Textile Standard) untuk kreasi mode ramah lingkungan mereka.
Dalam gelaran JF3 dari tahun ke tahun, produk yang ditampilkan JF3 merupakan produk ramah lingkungah yang dibuat dalam jumlah terbatas dan pada periode tertentu. Sehingga bisa dikatakan menentang gerakan Fast Fashion.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
5 Komentar