INFOTANGERANG.ID– Pemerintah Indonesia berencana memberikan vaksin HPV gratis untuk perempuan berusia 20 tahun ke atas mulai 2027.

Langkah tersebut menjadi angin segar dalam upaya pemerintah menurunkan angka kematian akibat kanker serviks, yang menjadi salah satu pembunuh terbesar perempuan di Indonesia.

Saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara di ASEAN dengan jumlah kematian tertinggi akibat kanker.

Dari sekitar 240 ribu kematian akibat kanker setiap tahunnya, sekitar 26 ribu di antaranya disebabkan oleh kanker serviks.

Dengan angka kematian setinggi ini, banyak yang bertanya-tanya “Mengapa harus menunggu dua tahu lagi untuk merealisasikan vaksin HPV gratis di Indonesia?”.

Untuk itu, berikut alasan kenapa vaksin HPV gratis di Indonesia untuk orang dewasa diluncurkan pada 2027.

Alasan Pemerintah Baru Akan Memberikan Vaksin HPV Gratis untuk Perempuan di Atas 20 Tahun pada 2027

Rencana strategis vaksinasi HPV di Indonesia akan dijalankan dalam dua fase besar.

Fase pertama mencakup tahun 2023–2027, sedangkan fase kedua akan berlangsung dari 2028 hingga 2030.

Fase pertama difokuskan pada kelompok anak-anak usia 11–12 tahun dan remaja 15 tahun yang belum sempat mendapatkan vaksinasi.

Pada saat ini, pemerintah Indonesia memusatkan pemberian vaksin HPV gratis pada kelompok prioritas, yaitu anak-anak perempuan dan laki-laki kelas 5 dan 6 SD serta perempuan usia 15 tahun.

Strategi ini dilandaskan pada efektivitas imunisasi pada usia muda, yang dinilai lebih optimal karena sistem kekebalan tubuh anak-anak cenderung menghasilkan antibodi yang lebih kuat.

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Gertrudis Tandy, pemerintah telah menargetkan cakupan vaksinasi HPV mencapai 90 persen untuk anak perempuan usia 15 tahun pada tahun 2030.

Oleh sebab itu, vaksin HPV gratis untuk usia dewasa meski sudah masuk rencana program, namun implementasi penuhnya baru dilakukan pada 2027.

Adapun alasan di balik penundaan vaksin HPV gratis untuk perempuan usia dewasa, karena Kemenkes mengikuti tiga tonggak utama dari WHO, yaitu:

1. 90 persen anak perempuan dan laki-laki menerima vaksin HPV sebelum usia 15 tahun

2. 75 persen perempuan usia 30–69 tahun melakukan skrining DNA HPV

3. 90 persen penderita lesi pra-kanker atau kanker mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya, pemerintah lebih dulu menyasar anak-anak dan remaja, karena vaksin lebih efektif jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.

Perempuan dewasa akan tetap mendapat prioritas, tapi setelah fase pertama vaksiniasi HPV tuntas.

Selain vaksin HPV gratis, pemerintah juga menjalankan program skrining dan deteksi dini melalui layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Program ini mencakup skrining kanker serviks dan kanker payudara, terutama di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Jihan Hoirunsia
Editor
Jihan Hoirunsia
Reporter