INFOTANGERANG.ID– Sampah plastik Sungai Cisadane, Tangerang, Banten dijadikan material vinyil atau piringan hitam band Coldplay.

Band asal Inggris tersebut merilis vinyl dari album kesepuluh mereka yang bertajuk “Moon Music” pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Melansir dari laman Malay Mail, vokalis Chris Martin mengungkapkan bahwa setiap vinyil album “Moon Music” ini dibuat dari sembilan botol plastik yang dikumpulkan dari dua sungai.

Sungai tersebut adalah Sungai Cisadane di Jakarta, Indonesia dan Sungai Klang di Selangor, Malaysia.

Pembuatan vinyl dari sampah botol plastik ini merupakan bentuk aksi investasi Coldplay dalam proyek “The Ocean Cleanup”.

Proyek tersebut dilakukan dengan mengoperasikan kapal pengeruk sampah yang beroperasi di sejumlah sungai, salah satunya adalah Sungai Cisadane.

Proyek yang dilakukan Coldplay ini bekerjasama dengan Ocean Cleanup dengan mengirimkan kapal Intercepto ke Malaysia, Indonesia, Republik DOminika, Vietnam, Thailand, dan AS.

Kapal Intercepto ini kemudian akan mengumpulkan sampah untuk mengatasi penumpukan sampah plastik di sungai-sungai yang menjadi penyumbang utama sampah laut.

Vinyil Baru Coldplay dari Sampah Plastik Sungai Cisadane

Vinyil kesepuluh Coldplay ini dirancang khusus yang terbuat dari plastik daur ulang.

Album bertajuk “Moon Music” ini tampak tembus cahaya saat terkena pancaran sinar.

Melansir dari The Guardian, vinil ini memiliki berat 140 gram yang dibuat dengan menggunakan plastik PVC dari sembilan botol plastik limbah yang bisa didaur ulang.

Proses daur ulang ini diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon hingga 85 persen dibandingkan dengan produksi vinil konvensional.

Selain itu, praktik ini juga berhasil mencegah terciptanya 25 ton plastik baru.

Coldplay juga meluncurkan edisi CD “Moon Music” yang terbuat dari 90 persen plastik daur ulang, yang dapat menekan emisi hingga 78 persen dibandingkan pembuatan CD biasa.

Kapal Interceptor Coldplay Telah Beroperasi di Sungai Cisadane Sejak 2023

Kapal Interceptor 020 yang diberi naa Neon Mon milik Coldplay ini, telah beroperasi sejak 2023 untuk mengumpulkan sampah di Sungai Cisadane.

Sebelumnya proyek “The Ocean Cleanup” dengan mengerahkan kapal Interceptor ini telah beroperasi di Sungai Klang, Malaysia sejak 2018.

Inisiatif ini muncul seiring dengan upaya anggota band Coldplay untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Mereka bahkan juga mengadakan tur “Music of the Spheres” yang dikonsep lebih ramah lingkungan.

Pada awal bulan ini, band tersebut mengungkapkan bahwa mereka berhasil mengurangi jejak karbon melalui tur “Music of the Spheres”.

Sebanyak 59 persen jejak karbon berhasil dikurangi dibandingkan dengan tur dunia mereka sebelumnya.

Pencapaian ini dicapai dengan mengurangi penggunaan pesawat sebisa mungkin.

Selain itu mereka juga mengimplementasikan inovasi seperti “lantai kinetik” yang memanfaatkan energi dari gerakan para penonton konser Coldplay.

Tidak hanya sampai disitu, Coldplay bahkan menggunakan limbah plastik dari Sungai Cisadane untuk membuat vinil ramah lingkungan.

Melansir dari laporan Euronews, album “Moon Music” hadir dengan cetakan edisi khusus berupa “Edisi Buku Catatan” yang dibuat dari 70 persen sampah plastik dari Rio Las Vacas, Guatemala, sehingga membantu mencegah sampah masuk ke Teluk Honduras dan Samudra Atlantik.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow