INFOTANGERANG.IDRatusan gerai Alfamart sepanjang tahun 2024 dikabarkan ditutup di tengah persaingan ketat insutri ritel modern.

Minimarket yang dikenal luas diberbagai wilayah ini dikabarkan menutup sekitar 300-400 lebih gerai karena berbagai faktor, mulai dari biaya sewa gerai yang makin mahal hingga perubahan startegi bisnis mitra waralaba.

Meski begitu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memastikan bahwa kinerja perusahaan tetap berada dalam jalur positif meskipun ratusan gerai Alfamart ditutup.

Corporate Affairs Directors PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Solihin menuturkan ada pemilik tempat yang tidak perpanjangan sewa lantaran mau beralih ke usaha lain.

Hal itulah yang menjadi faktor dominan gerai Alfamart Perseroan ditutup.

Meski begitu, masih banyak juga ekspansi dengan membuka banyak gerai baru bahkan lebih besar dari yang ditutup.

Bahkan pada tahun 2025 ini, Solihin optimis bahwa Perseroan dapat membuka minimal 800 gerai, bahkan hingga membuka dan ekspansi distributor center di Palangkaraya dan Luwu.

Kinerjal Kuartal III Alfamart 2024

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan Alfamart, mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga kuartal III 2024, ditandai dengan pertumbuhan pendapatan dan laba.

Hingga September 2024, Alfamart mencatat pendapatan sebesar Rp 88,21 triliun, meningkat 10,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 80,02 triliun.

Beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 69,34 triliun pada kuartal III 2024, dari Rp 63,12 triliun pada kuartal III 2023.

Informasi ini merujuk pada laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (15/12/2024).

Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar 11,6 persen menjadi Rp 18,86 triliun hingga September 2024, dibandingkan Rp 16,89 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, beban penjualan dan distribusi meningkat menjadi Rp 15,04 triliun hingga September 2024, dari Rp 13,43 triliun pada tahun sebelumnya.

Beban umum dan administrasi juga bertambah menjadi Rp 1,57 triliun, naik dari Rp 1,44 triliun pada kuartal III 2023.

Sementara itu, pendapatan lain-lain turut mengalami kenaikan, mencapai Rp 924,61 miliar hingga kuartal III 2024, dibandingkan Rp 921,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba Perseroan Alfamart

Selain itu, Perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp 3,10 triliun hingga September 2024, meningkat 7,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,88 triliun.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk melaporkan pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 9,5 persen, menjadi Rp 2,39 triliun, naik dari Rp 2,19 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 57,77 hingga kuartal III 2024, dibandingkan Rp 52,75 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi struktur keuangan, total ekuitas Perseroan meningkat menjadi Rp 16,78 triliun hingga kuartal III 2024, naik dari Rp 15,70 triliun pada Desember 2023.
Total liabilitas juga bertambah, mencapai Rp 19,85 triliun hingga September 2024, dibandingkan Rp 18,54 triliun pada akhir 2023.

Sementara itu, total aset Perseroan tumbuh menjadi Rp 36,63 triliun hingga September 2024, dari posisi Desember 2023 sebesar Rp 34,24 triliun.

Perseroan juga mencatatkan saldo kas dan setara kas sebesar Rp 4,16 triliun.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter