INFOTANGERANG.ID- Banjir Sumatera yang menerjang sejumlah daerah di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara mulai menimbulkan persoalan baru bagi warga terdampak, terutama terkait kesehatan.
Melansir dari YouTube TV Tempo, Minggu (7/12/2025), dijelaskan bahwa setelah air mulai surut, berbagai keluhan penyakit langsung bermunculan di masyarakat.
“Dari sejumlah pengungsi yang membawa anak-anak dan balita, mulai mengeluhkan bahwa anak-anak mereka mulai terserang penyakit seperti demam, batuk, hingga gatal-gatal,” ungkap wartawan TV Tempo sebagaimana dilansir pada Minggu, 7 Desember 2025.
Bayu Satria Wiratama, dosen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), memperingatkan bahwa banjir selalu membawa risiko penyakit menular, salah satunya leptospirosis.
“Dalam situasi banjir seperti ini, leptospirosis adalah salah satu ancaman utama, selain berbagai penyakit menular lainnya,” jelas Bayu dalam Forum Pojok Bulaksumur bertema Menelisik Penyebab dan Dampak Banjir Bandang Sumatera, dikutip dari kanal YouTube UGM, Minggu (7/12/2025).
Ia menambahkan bahwa ketersediaan air bersih merupakan faktor penting untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan sanitasi, seperti diare.
“Tanpa air bersih, masyarakat mau minum dari mana? Ini bisa meningkatkan risiko diare,” katanya.
Bayu juga menyoroti kondisi sanitasi pasca banjir Sumatera yang biasanya memburuk, sehingga menyulitkan warga menjaga kebersihan dasar, termasuk setelah buang air besar.
Selain itu, penempatan tenda pengungsian banjir Sumatera yang tidak teratur juga bisa memperbesar risiko penyebaran penyakit.
“Kalau satu tenda tidak dibatasi dengan baik, dan ada satu orang yang sakit, itu bisa menular ke semuanya,” ujarnya.
Bayu juga mengingatkan pentingnya dukungan psikologis awal atau psychological first aid.
Pendampingan ini sangat dibutuhkan bagi warga yang mengalami trauma berat, kehilangan rumah, atau anggota keluarga.
“Mereka perlu segera mendapatkan bantuan dan dirujuk ke tenaga profesional, karena banyak yang masih berada dalam kondisi syok,” tutupnya.

