Infotangerang.id – Inovatif dilakukan warga Kampung Mangga RW 10, Villa Tangerang Indah, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, yang telah berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air hujan jadi air bersih.

Pengolahan air hujan jadi air bersih tersebut dipelopori dan dimentori oleh Sutono, yang juga warga setempat.

Dia menerangkan, inisiatif ini dijalankan karena atas dasar mensyukuri keberadaan air hujan. Menurutnya, air hujan itu sudah bersih. Bahkan air hujan lebih bersih dari air tanah.

“Kita memilih untuk beralih cara pikir dan mengonsumsi air hujan ternyata air hujan itu lebih prima dari air tanah karena sesungguhnya Tuhan itu memberikan air itu melalui hujan bukan melalui tanah,” ujarnya kepada infotangerang.id, Senin, 20 Mei 2024.

“Jadi kenapa kita pilih air hujan jadi air bersih, setelah diturunkan ke hujan lalu masuk ke tanah, lalu orang bersusah payah mengeksplore air hujan sudah masuk ke tanah itu untuk diambil susah payah dibersihkan disterilkan hingga bersih, kenapa kita tidak tangkap sebelum sampai tanah baru itu kan lebih bersih dan kemudian kita konsumsi,” tambahnya.

Dia melanjutkan, pengembangan air hujan menjadi air bersih ini juga bukan karena kekurangan air. Sebab, di Kota Tangerang sendiri distribusi air sudah sangat cukup.

“Hal ini menarik perhatian karena di Tangerang itu surplus air kalau bisa dibilang pokoknya tidak kekurangan air, ada PDAM, penjualan air kemasan, air isi ulang itu menjamu. Jadi kita tidak kekurangan air,” jelasnya.

Pengolahan Air Hujan jadi Air Bersih

Dia menjelaskan proses pengolahan air hujan menjadi air bersih. Menurutnya, pengolahan dilakukan menggunakan Gama Rain Filter yang merupakan sebuah sistem pemanen air hujan yang mampu memanfaatkan air hujan menjadi air serbaguna bahkan air minum.

“Prinsipnya air hujan kita tangkap ketika sudah tidak mengandung polutan udara dan sekitarnya, dengan cara kita alokasikan 15 sampai 25 menit pertama air hujan itu kita alokasikan untuk tidak ditangkap secara otomatis,” jelasnya.

Selanjutnya, kata dia, air hujan yang telah dipanen tersebut dielektrolisa atau disaring, yaitu untuk memisahkankan dominan hidrogen dengan dominan oksigen untuk menghasilkan air berhidrogen tinggi.

“Itu kita stroom dengan dc 225 volt selama ada rasionya kalau saya pakai 24 liter itu dengan rasio 24 jam sampai 30 jam itu sudah dapat ph di atas 10 itu kita bisa dapat 30 liter per 24 jam dengan bejana kapasitas 30 liter,” jelasnya.

Jumlah Produksi Air Hujan jadi Air Bersih

Sutono mengungkapkan bahwa jumlah hasil produksi air hujan menjadi air bersih tergantung dengan kapasitas stok air hujan dipanen dan kapasitas Gama Rain Filter.

“Kalau kita memiliki bejana air hujan yang ukuran 30 liter itu dengan elektroda spiral sepanjang yang kami punya itu selama 24 jam kita menghasilkan 30 liter. Kalau ingin phnya lebih tinggi lagi kita tunggu sampai 30 jam, jadi 24 sampai dengan 30 jam itu bisa menghasilkan 30 liter. Jadi kalau kita mau produksi lebih banyak ya tinggal kita perbanyak saja alat elektrolisanya,” ungkapnya.

Manfaat Air Hujan jadi Air Bersih

Menurut Sutono, hasil air hujan yang sudah diolah dan menjadi bersih ini dimanfaatkan untuk konsumsi, seperti untuk air minum.

“Hasilnya konsumen dipakai untuk air minum mandiri, saya pribadi sudah 3 tahun tidak beli air kemasan di luar jadi full saya minum air hujan yang sudah dielektrolisa,” katanya.

Selain untuk diminum, lanjut dia, air hujan yang sudah dielektrolisa juga dapat dimanfaatkan untuk terapi kesehatan.

“Bisa pakai juga untuk terapi kesehatan membantu terapi pengobatan atau menyehatkan orang sakit terutama sakit degeratif seperti jantung dan gagal ginjal itu banyak yang sudah mendapatkan manfaatnya,” imbuhnya.

Dia menegaskan bahwa air hujan yang sudah menjadi air bersih ini aman untuk dikonsumsi.

“Air hujan setelah dielektrolisa itu partikelnya jadi pecah dan mengecil menjadi nanometer. Jadi apa yang dikonsumsi membantu metabolisme tubuh dengan sangat sempurna, kemudian phnya sangat tinggi,” tuturnya.

Baca berita lainnya di Infotangerang.id dan Tangselife.com

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Malik Abdul Aziz
Editor
Achmad Irfan Fauzy
Reporter