Infotangerang.id- Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) beberapa hari ini tengah terjadi gelombang laut di pesisir Pantai Selatan Banten dengan tinggi gelombang antara 2,5 meter sampai 4,0 meter.

Bahkan BMKG menyebut tingginya gelombang laut di Pesisir Pantai Selatan Banten ini beresiko terhadap perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry

Adapun prakiraan cuaca yang dilaporkan BMKG, mulai Jumat, 12 sampai Sabtu, 13 Juli 2024 WIB pukul 19.00 WIB, sebagai berikut:

  • Waspada gelombang laut dengan ketinggian 1.25 – 2.5 meter di wilayah Selat Sunda bagian Selatan yang beresiko tinggi terhadap Perahu Nelayan dan Kapal Tongkang.
  • Waspada gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4.0 meter di wilayah Perairan Selatan Banten, dan Samudera Hindia Selatan Banten yang beresiko tinggi terhadap Perahu Nelayan, Kapal Tongkang, dan Kapal Ferry.

Sementara itu prakiraan cuaca yang dilaporkan BMKG pada Sabtu, 13 hingga Minggu, 14 Juli 2024 19:00 WIB, sebagai berikut:

  • Waspada gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4.0 meter di wilayah Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Samudera Hindia Selatan Banten yang beresiko tinggi terhadap Perahu Nelayan, Kapal Tongkang, dan Kapal Ferry.

Wisatawan Diminta Tak Berenang di Pesisir Pantai Selatan Banten

Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak meminta masyarakat untuk tak banyak beraktivitas di pesisir Pantai Selatan Banten.

“Wisatawan yang mengisi liburan sekolah pun dilarang berenang di pesisir Pantai Selatan Banten untuk mencegah kecelakaan laut. Kami minta wisatawan tidak melakukan aktivitas berenang di pesisir pantai, karena gelombang cukup tinggi,” kata Ketua Balawista Kabupaten Lebak, Erwin Komarasukma.

Para wisatawan dilarang berenang di sekitar pesisir pantai selatan Banten mulai dari Pantai Bagedur, Binuangeun, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk dan Sawarna, karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan laut karena gelombang tinggi hingga 4,0 meter.

“Kami berharap wisatawan agar mematuhi larangan itu, sehingga tidak menyebabkan kecelakaan laut,” kata Erwin.

Balawista Kabupaten Lebak siaga melakukan pengawasan di kawasan objek wisata pantai dengan menyiagakan puluhan personel serta menambahkan rambu-rambu tanda bahaya di daerah rawan kecelakaan laut.

“Kami sepanjang tahun ini sudah menerima laporan beberapa wisatawan di pesisir pantai selatan Banten yang menjadi korban kecelakaan laut hingga meninggal akibat terseret gelombang tinggi,” tandas Erwin.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor