Infotangerang.id– Belakangan, isu potensi gempa megathrust yang dikatakan berpotensi menimbulkan bencana susulan seperti tsunami, sedang marak diperbincangkan.

Indonesia memang merupakan wilayah yang memiliki potensi tinggi gempa bumi, termasuk gempa megathrust yang bisa terjadi kapan saja.

Gempa megathrust yang seringkali diikuti dengan bayangan terjadinya bencana besar susulan, memang terdengar mengerikan.

Namun sebenaranya, megathrust adalah istilah yang merujuk pada zona atau area di mana gempa bumi besar dapat terjadi, bukan pada kekuatan gempa itu sendiri.

Indonesia sendiri memiliki beberapa zona megathrust.

Bumi dapat dianalogikan seperti puzzle besar yang terdiri dari potongan-potongan besar yang disebut lempeng tektonik.

Beberapa lempeng berada di bawah lautan (lempeng samudra) dan lainnya di daratan (lempeng benua).

Di beberapa lokasi, lempeng samudra mendorong ke bawah lempeng benua, menciptakan tekanan yang sangat besar.

Zona tempat lempeng samudra bertemu dan menekan ke bawah lempeng benua inilah yang dikenal sebagai zona megathrust.

Di zona ini, tekanan besar bisa menyebabkan batuan patah dan bergeser tiba-tiba, yang memicu gempa bumi besar.
Pergeseran ini juga bisa memicu tsunami yang dahsyat.

Indonesia memiliki banyak zona megathrust, dan kekuatan gempa yang mungkin terjadi di sana dapat diprediksi.

Namun, waktu pasti terjadinya gempa megathrust tidak bisa diperkirakan dengan tepat.

16 Titik Gempa Megathrust di Indonesia

Megathrust 1
Titik subduksi Sunda

Salah satu cara mitigasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memahami lokasi zona atau titik megathrust di Indonesia.

Indonesia memiliki beberapa titik subduksi aktif, seperti titik subduksi Sunda yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, titik subduksi Banda, Lempeng Laut Maluku, titik subduksi Sulawesi, Lempeng Laut Filipina, serta titik subduksi utara Papua.

Setiap titik subduksi ini dapat dibagi menjadi beberapa segmen atau titik yang lebih kecil.

Berikut adalah lokasi 16 titik titik megathrust yang ada di Indonesia berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017:

1. Megathrust Andaman-Sumatra

Potensi Magnitudo: 9,2
Pergeseran per tahun: 4 cm

2. Megathrust Nias-Simeulue

Potensi Magnitudo: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm

3. Megathrust Batu

Potensi Magnitudo: 8,2
Pergeseran per tahun: 4 cm

4. Megathrust Mentawai-Siberut

Potensi Magnitudo: 8,7
Pergeseran per tahun: 4 cm

5. Megathrust Mentawai-Pagai

Potensi Magnitudo: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm

6. Megathrust Enggano

Potensi Magnitudo: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm

7. Megathrust Selat Sunda-Banten

Potensi Magnitudo: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm

8. Megathrust Jawa Barat

Potensi Magnitudo: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm

9. Megathrust Jateng-Jatim

Potensi Magnitudo: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm

10. Megathrust Bali

Potensi Magnitudo: 9,0
Pergeseran per tahun: 4 cm

11. Megathrust NTB

Potensi Magnitudo: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm

12. Megathrust NTT

Potensi Magnitudo: 8,7
Pergeseran per tahun: 4 cm

13. Megathrust Laut Banda Selatan

Potensi Magnitudo: 7,4

14. Megathrust Laut Banda Utara

Potensi Magnitudo: 7,9

15. Megathrust Sulawesi Utara

Potensi Magnitudo: 8,5

16. Megathrust Filipina-Maluku

Potensi Magnitudo: 8,2

Imbau BMKG atas Isu Gempa Megathrust

Menanggapi isu gempa megathrust, BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu.

BMKG meminta agar tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa megathrust Enggano, yang dapat mencapai magnitudo maksimal 8,9.

Melansir dari antaranews.com, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Madya BMKG Kepahiang, Yoki Gustiawan, menyatakan bahwa meskipun Bengkulu memiliki potensi gempa yang tinggi, masyarakat diimbau untuk tidak panik.

Dia menjelaskan bahwa Provinsi Bengkulu berada di bawah ancaman dari dua segmen gempa.

Ancaman tersebut dari megathrust Enggano dan segmen megathrust Mentawai-Pagai dengan magnitudo 7,9, yang dapat berdampak langsung pada Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara.

Yoki Gustiawan menjelaskan bahwa jika gempa megathrust Enggano terjadi, dampak utama yang mungkin dirasakan oleh masyarakat adalah tsunami. Meskipun demikian, diharapkan gempa tersebut tidak terjadi.

“Segmen megathrust Enggano di Bengkulu memang berpotensi menyebabkan gempa, menurut kajian yang ada. Namun, waktu terjadinya tidak dapat diprediksi. Kita hanya bisa waspada dan berdoa, karena semuanya bergantung pada kekuasaan Tuhan dan tidak ada yang tahu kapan gempa itu akan terjadi,” kata Yoki.

Menyadari potensi risiko tersebut, Yoki mengimbau kepada masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan pantai.

Ia menghimbau masyarakat untuk segera melakukan evakuasi mandiri jika terjadi gempa dengan durasi lama, tanpa harus menunggu instruksi dari pemerintah atau pihak lainnya.

Selain itu, pastikan informasi mengenai gempa berasal dari instansi resmi BMKG.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow