Infotangerang.id – SMK Al Husna Tangerang yang berlokasi di Jalan Siswa Dalam, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, tetap menggelar study tour ke Bandung, meski para guru dan wali murid was-was.
Adapun rasa was-was para guru dan wali murid lantaran study tour dilaksanakan setelah adanya insiden kecelakaan maut yang menimpa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024 lalu hingga menewaskan belasan siswa.
Panitia tour perpisahan SMK Al Husna Tangerang, Ita Unpitawati mengatakan, perjalanan tour ini tetap dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan para wali murid.
“Alhamdulillah perjalanan tour perpisahan berjalan dengan lancar dan selamat,” ujarnya kepada infotangerang.id, Jumat, 17 Mei 2024.
Tour perpisahan yang diikuti 107 peserta dengan rincian 80 orang siswa kelas 12 dan 27 orang guru ini digelar selama dua hari, yakni 15-16 Mei 2024.
Selama perpisahan tour, para siswa mengunjungi tiga destinasi wisata seperti di Lembang, Lord Maribaya, dan Farm House, Bandung, Jawa Barat.
Ita mengatakan, tour perpisahan ini sudah direncanakan sejak Januari 2024 atau sebelum adanya insiden kecelakaan study tour siswa di Subang.
“Jadi memang sudah direncanakan sejak Januari yang lalu kami sudah survei,” katanya.
Menurut Ita, para wali murid dan guru merasa was-was ketika mendengar adanya insiden kecelakaan rombongan pelajar di Subang.
Namun, setelah bermusyawarah antara pihak sekolah dengan wali murid, akhirnya perjalanan tour tetap dilaksanakan tetapi setelah memastikan kelayakan armada dan sopir bus.
“Dua hari sebelum keberangkatan itu kita komunikasi dengan pihak bus, uji KIR-nya gimana, dan Alhamdulillah setiap sebelum berangkat dicek berkala. Sampai pada sehari sebelum keberangkatan, kita dikasih terus monitor. Karena orang tua masih tetap mau lanjut,” jelasnya.
“Rasanya memang khawatir banget. Jadi ketika ada kejadian saya dikasih tahu ada info begini imbas tidak nanti. Kita masih diam-diam saja sampai orang tua khawatir nanti sopirnya selalu diingatkan,” imbuhnya.
Ita menambahkan, perjalanan tour tetap dilaksanakan karena pihaknya tidak mendapatkan informasi perihal ada atau tidaknya larangan study tour dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
“Sebenarnya kita tidak ada yang menginginkan musibah, jadi hari Senin pun saya komunikasi sama pengawas, SMK mau tour segala macam, karena tidak ada larangan dari Dinas Banten,” jelasnya.
Kata Ita, dirinya berpendapat bahwa kegiatan study tour juga memiliki nilai positif.
“Tour ini positif karena namanya anak-anak selama 3 tahun ingin adanya kenang-kenangan, kan ada last performance. Tapi balik lagi, kalau saya sebenarnya tergantung sama orang tua, karena kita setuju ketika memang orang tua setuju, dan persiapannya matang,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di Tangselife.com dan Infotangerang.id
1 Komentar