Infotangerang.id– Mengatasi KDRT pada anak sangat penting untuk dipahami, karena trauma akibat KDRT dapat meninggalkan dampak jangka panjang untuk masa depan anak.

Ketika membahas Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), seringkali perhatian tertuju pada dampak yang dirasakan oleh orang dewasa yang terlibat.

Fokus utama biasanya pada keselamatan dan keamanan pasangan yang menjadi korban KDRT, dan ini memang penting.

Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa anak-anak juga bisa menjadi korban KDRT yang dialami oleh orang tuanya meskipun sekedar menyaksikan pertengkaran keduanya.

Padahal sekedar menyaksikan pertengkaran dan kekerasan antara orang tua pun dapat membawa dampak negatif yang serius bagi anak.

Dampaknya tidak hanya terasa dalam jangka pendek, tetapi juga bisa mempengaruhi perkembangan anak dalam jangka panjang.

Supaya dampak KDRT pada anak tidak sampai dialami oleh mereka, maka perlu mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini.

Cara Mengatasi KDRT pada Anak

Anak yang menyaksikan atau mengalami KDRT dapat memberikan dampak jangka panjang pada fisik, mental, dan kehidupan sehari-harinya.

Hal ini karena, apa yang anak saksikan sangat mempengaruhi pola tumbuh kembang anak.

Sehingga sangat penting untuk melindungi anak dari kekerasan dalam rumah tangga.

Kecerdasan emosional anak yang berbeda-beda, juga akan mempengaruhi bagaimana anak akan merespons trauma dengan cara yang berbeda.

Beberapa anak mungkin tampak akan menjadi lebih tangguh setelah mengalami KDRT

Namun, banyak anak lainnya yang lebih sensitif ketika mengalami KDRT sehingga membuat mereka dapat terjebak dalam trauma yang mendalam.

Keberhasilan anak dalam pulih dari trauma juga tergantung pada penanganan yang diberikan.

Meskipun tidak mungkin bagi anak untuk sepenuhnya melupakan tindakan KDRT yang dialami atau disaksikannya, mereka setidaknya bisa belajar mengelola emosi dengan baik.

Berikut ini cara mengatasi KDRT pada anak

1. Menempatkan Keselamatan Anak sebagai Prioritas Utama

Langkah pertama yang bisa diambil oleh orang tua untuk mengatasi KDRT pada anak adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.

Ini melibatkan memberikan dukungan yang dibutuhkan kepada anak-anak yang mengalami KDRT, termasuk memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk meninggalkan lingkungan yang berpotensi berbahaya.

2. Memberikan Pendidikan kepada Anak tentang Hubungan yang Sehat

Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan KDRT mungkin memiliki persepsi yang tidak sehat tentang hubungan romantis.

Orang tua dapat berperan dalam memberikan pendidikan kepada mereka tentang konsep hubungan yang sehat.

Melalui percakapan terbuka, orang tua dapat membantu anak-anak memahami pentingnya interaksi yang positif dan menekankan bahwa kekerasan tidak boleh ada dalam hubungan.

3. Menegaskan kepada Anak bahwa Mereka Tidak Bersalah atas KDRT

Sering kali, anak-anak yang mengalami KDRT merasa bertanggung jawab atas situasi yang mereka alami.

Oleh karena itu, penting untuk berkomunikasi dengan mereka dan menguatkan bahwa mereka tidak salah dalam hal ini, melainkan orang dewasa di sekitar mereka yang bertanggung jawab.

Selain itu, dalam kasus KDRT pada anak, penting untuk memberi tahu mereka bahwa mereka memiliki hak untuk menyatakan perasaan mereka.

4. Mengajarkan Anak tentang Pentingnya Batasan

Langkah lain dalam mengatasi KDRT pada anak adalah dengan mengedukasi mereka tentang pentingnya memiliki batasan.

Anak-anak perlu diberitahu bahwa tidak seorang pun memiliki hak untuk menyentuh mereka atau membuat mereka merasa tidak nyaman, termasuk guru, anggota keluarga, atau siapapun.

5. Mendorong Anak untuk Mencari Dukungan

Membantu anak-anak yang mengalami KDRT untuk mencari seseorang yang dapat memberikan dukungan atau perlindungan adalah langkah penting.

Selain orang tua, anak-anak juga dapat mengandalkan konselor sekolah, terapis, atau orang dewasa yang dapat dipercaya.

6. Mengupayakan Bantuan Profesional untuk Anak

Menurut Office on Women’s Health, salah satu jenis konseling yang sangat efektif untuk anak-anak yang mengalami KDRT adalah terapi kognitif perilaku atau cognitive behavioral therapy (CBT).

Terapi ini dirancang khusus untuk membantu anak-anak mengatasi masalah mental yang mungkin muncul akibat trauma KDRT, seperti kecemasan.

Lalu apa dampak KDRT pada anak? Berikut Penjelsannya

Dampak KDRT pada Anak

Dampak KDRT pada anak
Dampak KDRT pada Anak bahaya untuk Masa depan

Melansir dari Tangselife.com, setidaknya ada tiga dampak KDRT pada anak yang bisa berbahaya bagi masa depan mereka, yakni:

1. Risiko Depresi

Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak sehat, di mana kekerasan dan tekanan menjadi hal yang umum untuknya, maka ia rentan terhadap depresi ketika dewasa karena akan menyebabkan trauma membekas yang sulit dilupakan.

Trauma akibat KDRT tentu dapat mengganggu kesehatan mental anak, menyebabkan gejala seperti depresi, kesedihan, gangguan konsentrasi, dan lainnya.

2. Dampak pada Kesehatan Fisik

Selain berdampak pada kesehatan mental, KDRT pada anak juga dapat berpengaruh negatif pada kesehatan fisik mereka.

Anak yang mengalami KDRT memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Temuan ini didukung oleh penelitian yang berjudul “Long Term Physical Health Consequences of Adverse Childhood Experiences“.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penyakit-penyakit tersebut berkaitan langsung dengan kekerasan fisik dan verbal yang dialami anak.’

3. Pengaruh terhadap Perilaku Anak

Dampak KDRT pada anak juga bisa membuat anak tumbuh dengan mengadopsi perilaku KDRT dalam rumah tangganya kelak.

Hal tersebut berdasarkan data dari Office on Women’s Health, anak laki-laki yang menyaksikan ibunya mengalami KDRT memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk melakukan hal yang sama terhadap pasangannya ketika dewasa.

Sementara itu, anak perempuan yang mengalami KDRT pada ibunya memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar untuk mengalami hal serupa saat dewasa.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow