Infotangerang.id- Penonton konser Lentera Festival mengamuk sampai membakar panggung lantaran dua musisi koplo asal Yogyakarta, NDX AKA dan Guyon Waton batal tampil.
Bahkan ribuan penonton sudah membayar tiket sebesar Rp135 ribu hingga Rp200 ribu untuk bisa menonton artis idolanya tampil di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kampung Tereup, Desa Suka Asih, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Dalam video yang beredar, aksi massa tak hanya membakar dan meremukkan peralatan panggung. Mereka juga menjarah barang-barang vendor seperti kursi dan pagar pembatas panggung sebagai ganti rugi uang yang telah dikeluarkan untuk membeli tiket.
Sementara itu, terlihat juga seorang pria berkaos abu-abu yang mengaku sebagai vendor dari panggung dan sound sistem pada acara tersebut viral di media sosial.
Pria tersebut terlihat bingung melihat panggung miliknya di bakar dan penonton merusak bahkan mengambil sebagian barang milik vendor.
“Woy gua rugi nih. Ga dibayar (panita) kabur. Lu tau ga ini (panggung) Rp50 juta ini. Tolong berhentiin (amukan penonton) ini,” ungkap pria berbaju abu-abu tersebut.
Video yang diunggah di akun Instagram @soundtainment pada Minggu malam memperlihatkan penonton menjarah barikade panggung hingga peralatan musik.
“Akibat masalah keuangan, Lentera Festival dibatalkan. Tetapi beberapa penonton membakar panggung dan juga menjarah properti seperti barikade dan simbal. Kami tahu kau sangat emosional karena pembatalan tetapi kau tak perlu bertindak seperti orang bodoh,” tulis The Soundtainment pada keterangan unggahan.
Di Instagram Story, mereka juga membuat unggahan yang menunjukkan kejengkelan pada penonton lantaran membakar properti milik vendor. Padahal vendor juga belum mendapatkan pembayaran penuh penyewaan properti mereka untuk keberlangsungan konser.
“Aduh itu yang dibakar kepunyaan vendor bukan penyelenggara acara. Ah gak asik nih penonton kayak gini,” tulis The Soundtainment di atas video yang memperlihatkan panggung tengah dibakar.
Unggahan berikutnya, The Soundtainment menyorot aksi perusakan terhadap properti vendor. Terlihat tiga orang di tengah sorakan penonton lainnya yang menyemangati aksi ketiganya saat meremukkan drum.
“Lo semua yang dukung aksi perusakan alat band, kampungan. Gue harap para pelaku yang rusakin alat band ini diusut biar mereka gak nunjukin jiwa kampungan kayak gini,” tulis The Soundtainment.
Vendor Dirugikan Dua Kali
Akun ini juga menuntut keadilan bagi vendor, sebagai pihak yang paling dirugikan dalam kasus ini. Mereka mengalami kerugian dua kali yakni Pembayaran belum sepenuhnya dan peralatan dibakar dan dijarah penonton. Mereka mendesak kepolisian mengusut para penonton yang merusak dan menjarah properti vendor.
“Vendor juga EO bodong. Sudah saatnya penonton konser bersikap dewasa!” demikian bunyi layar yang diunggah mereka.
Pada keterangan unggahan, The Soundtainment juga meminta Guyon Waton dan NDX A.K.A sebagai pengisi acara untuk turut menyuarakan hal ini. “Jangan cuma minta dibayar lunas aja selaku musisi tetapi harus peduli juga dengan kerugian pihak vendor,” tulis mereka. Unggahan ini juga diunggah dua grup musik dangdut asal Yogyakarta, Guyon Waton dan NDX A.K.A di akun Instagram mereka.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
1 Komentar