Infotangerang.id- Wilayah Jawa Barat di bagian Selatan dan Barat Daya Sumatra menyimpan potensi Gempa Megathrust. Belum diketahui pasti kapan Gempa Bumi Megathrust akan terjadi, namun kita harus waspada terhadap ancaman tsunami dan upaya mitigasinya perlu lebih serius dan segera dilakukan.
Pakar Tsunami BRIN, Widjo Kongko menanggapai hasil penelitian terbaru yang telah dipublikasikan dalam Jurnal penelitian Pepen Supendi dan tim dari BMKG yang berjudul “Natural Hazards” tentang potensi tsunami dari gempa megathrust di selatan Pulau Jawa.
Gempa Megathrust 8.9 Berpotensi Tsunami dengan Ketinggian Gelombang 34 Meter
Hasil penelitian ini yang telah terbit bulan Oktober lalu, menyebutkan bahwa Gempa Bumi Megathrust dengan magnitude 8.9 dapat berpotensi tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 34 meter.
Potensi tsunami ini patut diwaspadai khususnya bagian Selatan Jawa dan Barat Daya Sumatra, dan perkiraan tsunami akan menjalar melalui Selat Sunda memasuki Pantai Utara Jawa dan Tenggara Timur Sumatra.
Widjo juga menyebut bahwa dampak yang ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan dengan kejadian Tsunami di Aceh.
Pengertian Gempa Megathrust
Pengertian Gempa Megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di lokasi pertemuan dua lempeng tektonik di mana salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng yang lain.
Gempa ini disebabkan oleh pergeseran besar-besaran pada zona megathrust, di mana tekanan yang terakumulasi akibat pergeseran lempeng menimbulkan gempa yang kuat dan seringkali memicu tsunami.
Zona megathrust sendiri merupakan istilah dari sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.
Dampak Gempa Megathrust Biasanya, gempa megathrust memiliki magnitudo yang tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan besar, terutama jika terjadi di dekat permukaan laut karena dapat memicu tsunami yang merusak.
Guncangan tersebut melepaskan energi seribu kali lebih besar dari gempa berkekuatan 7 skala Richter.
Selain itu, terdapat pula gempa megathrust terkenal yang terjadi di Tohoku, Jepang pada 2011. Gempa ini memiliki magnitudo 9.0 dan memicu tsunami besar yang menyebabkan kerusakan parah di sepanjang pantai timur Jepang serta menimbulkan bencana nuklirdiFukushima.
Zona megathrust bukanlah hal baru. Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti:
1. Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba,
2. Subduksi Banda
3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
4. Subduksi Sulawesi
5. Subduksi Lempeng Laut Filipina,
6. Subduksi Utara Papua.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
2 Komentar