INFOTANGERANG.ID– Bagi masyarakat Jawa, 1 Suro merupakan hari penting yang kental dengan nilai spiritual.

Dalam kalender Jawa, tanggal ini menandai sebagai pergantian tahun dan biasanya menjadi momentum untuk masyarakat merenung, menyepi, dan membersihkan diri secara batin.

Selain menjadi awal tahun baru Jawa, momen 1 Suro sarat dengan makna spiritual, budaya, serta berbagai tradisi yang masih hidup hingga sekarang.

Bahkan, berbagai mitos dan larangan terkait malam 1 Suro masih diyakini kuat oleh sebagian besar masyarakat Jawa.

Lantas, Kapan 1 Suro 2025?

Berdasarkan perhitungan kalender resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Suro 1959 Tahun Jawa bertepatan dengan 1 Muharam 1447 H dan jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025.

Artinya, tanggal ini dirayakan sebagai Tahun Baru Islam 2025 dan telah ditetapkan sebagai hari libur nasional yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.

Perayaan 1 Suro dan Tahun Baru Islam 2025 yang jatuh pada hari Jumat ini membuat masyarakat bisa menikmati libur panjang akhir pekan atau long weekend.

Pasalnya, momentum tersebut berdekatan dengan libur akhir pekan Sabtu dan Minggu. Berikut skema libur long weekend Tahun Baru Islam 2025:

  • Jumat, 27 Juni 2025: Libur Nasional Tahun Baru Islam
  • Sabtu, 28 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 29 Juni 2025: Libur akhir pekan.

Ini menjadi momen yang tepat untuk merenung, berziarah, atau menikmati tradisi budaya khas Jawa.

Makna dan Tradisi 1 Suro dalam Budaya Jawa

Dalam budaya Jawa, satu Suro bukan sekadar hari pertama di tahun baru Jawa, tetapi juga waktu yang dianggap sakral dan penuh makna spiritual.

Tidak seperti tahun baru pada umumnya yang penuh pesta, satu Suro diperingati dengan keheningan, tirakat, dan laku spiritual.

Beberapa tradisi yang sering dijalankan di malam 1 Suro antara lain:

  • Tapa bisu: Sebuah ritual diam tanpa berbicara yang biasanya dilakukan di lingkungan Keraton Yogyakarta dan Surakarta
  • Kirab Pusaka: Arak-arakan benda pusaka yang digelar di malam 1 Suro, melambangkan penghormatan terhadap leluhur dan sejarah
  • Ziarah kubur: Banyak masyarakat yang berziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan
  • Laku tirakat: Puasa, meditasi, atau menyendiri dilakukan sebagai cara introspeksi diri.

Tradisi-tradisi ini masih dilestarikan hingga kini dan menjadi magnet wisata budaya bagi para pengunjung dari luar daerah.

Selain tradisi tersebut, sampai saat ini juga masih ada mitos pantangan malam 1 Suro yang masih dipercaya oleh masyarakat Jawa.

Berikut Mitos Malam 1 Suro dalam Masyarakat Jawa

1. Weton Tertentu Dilarang Keluar Rumah

Ada kepercayaan bahwa individu dengan weton tertentu lebih rentan terhadap gangguan gaib atau bahkan dijadikan tumbal oleh pelaku ilmu hitam.

Oleh karena itu, mereka dianjurkan untuk tidak keluar rumah pada malam tahun baru Jawa.

2. Dilarang Bersuara atau Membuat Kebisingan

Di beberapa daerah, seperti di Keraton, malam satu Suro dilalui dengan tapa bisu, yakni diam total tanpa suara, makan, atau aktivitas fisik. Keheningan ini diyakini membantu menyucikan diri dan menenangkan batin menyambut tahun baru.

3. Tidak Boleh Menikah atau Menggelar Pesta

Meskipun tidak memiliki dasar dalam syariat agama, masyarakat Jawa percaya bahwa menikah di bulan Suro bisa membawa kesialan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, banyak pasangan yang menghindari pernikahan di bulan ini.

4. Pantang Pindah Rumah

Pindah rumah di malam satu Suro dianggap bisa mengundang gangguan gaib atau nasib buruk. Kepercayaan ini membuat banyak orang menunda jadwal pindahan sampai bulan berikutnya.

5. Tidak Membangun Rumah

Sama seperti pindahan, membangun rumah pada malam atau bulan Suro dipercaya akan mendatangkan banyak masalah, seperti rezeki seret, sakit-sakitan, atau sering mengalami gangguan tak kasat mata.

Meski berbagai mitos berkembang, sejumlah budayawan menyatakan bahwa makna sebenarnya dari malam Suro adalah refleksi dan penyatuan spiritualitas Islam dan kejawen.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Jihan Hoirunsia
Editor
Jihan Hoirunsia
Reporter