Infotangerang.id – Cerita Keluarga Supriadi, bertahan hidup di dalam rumah tak layak huni di ibu kota Kabupaten Tangerang, Tigaraksa.

Rumahnya tak luas, hanya sekira 3×5 meter dengan tembok hebel di sisi kiri saja, atap asbes dan genteng. Sejumlah sorotan matahari terlihat dari beberapa lubang.

“Kalau hujan, bocor, banjir di dalem rumah,” kata Sanati, istri Supriadi kepada infotangerang.id sambil menunjuk lubang di atap.

Selain ke atap, Sanati juga menunjuk sejumlah lubang di dinding triplek bagian depan rumahnya. Agar tak mencolok, dia tutupi dengan kain sarung bermotif dari dalam.

Meski tak luas. Sanati harus membagi setiap ruang di rumahnya untuk sembilan orang. Dia, suaminya, lima anak, menantu, dan cucu.

Dengan kondisi rumah tak layak huni, Sanati dan Supridi hanya bisa pasrah.

Jangankan untuk memperbaiki atap yang bolong, untuk makan sehari-hari Sanati masih khawatir. Suaminya, Supriadi hanya kuli serabutan.

Rumah tak layak huni yang ditinggali Supriadi dan Sanati serta keluarga itu ada Kampung Pabuaran, RT 02 RW 02, Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa. Kondisi rumahnya memprihatinkan.

Rumah itu, sudah ditinggali sejak 2014 atau 10 tahun lalu dengan bangunan semi permanen. Dia dan keluarga pun mengandalkan kamar mandi untuk kasus di luar rumah.

Di sudut ruang seadanya, Sanati mesti membagi dengan anak-anaknya sementara. Pasalnya, anaknya baru dipecat dari tempatnya bekerja.

“Anak baru dipecat, jadi tinggal disini,” katanya sambil menggendong cucunya.

Sanati dan keluarga terdaftar dalam penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Dia berharap, pemerintah di Kelurahan Tigaraksa hingga Pemerintah Kabupaten Tangerang tak tutup mata untuk membantu rumahnya jadi layak huni.

“Kemarin sudah disurvei oleh Kelurahan, Kecamatan dan BPBD. Kita berharap secepatnya dapat diperbaiki, supaya tidak kebanjiran dan kebocoran lagi,” harapnya.

Ada 3 Rumah Tak Layak Huni yang Terdata di Tigaraksa

Ternyata, rumah keluarga Supriadi itu bukan satu-satunya yang masuk dalam kategori Rumah Tak Layak Huni di ibu kota Kabupaten Tangerang, Tigaraksa.

Dari data Kelurahan Tigaraksa, ada tiga rumah tak layak huni. Tetapi, rumah-rumah itu diklaim sudah diajukan dalam program bantuan bedah rumah.

“Kami sudah ajukan, bahkan sudah kelokasi, tetapikan pembedahan ini tidak bisa langsung atau dadakan, butuh proses,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Kelurahan Tigaraksa, Ganda.

Ganda bilang, perbaikan rumah yang tidak layak huni di wilayahnya ditaregtkan dibangun pada 2024 ini.

“Kami semua berharap tahun ini dapat terealisasi semua bedah rumah itu, kami juga kasian lihatnya. Pasti kami bantu,” ungkapnya prihatin.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Dimas Wisnu Saputra
Editor
Dimas Wisnu Saputra
Reporter