Infotangerang.id – Harga saham GOTO atau PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk jatuh ke level terendah sepanjang masa, Rp 50 di penutupan pasar sahan Jumat 21 Juni 2024. Meskipun sempat naik ke Rp 51, harga saham kemudian kembali ke Rp 50.
Angka ini menunjukkan penurunan 30,56% selama tiga bulan terakhir dan penurunan 24,24% pada bulan sebelumnya. Kondisi ini menimbulkan risiko bagi saham GOTO untuk masuk Papan Pemantauan Khusus (PPK) jika harga saham tetap di bawah Rp 50 selama enam bulan.
Kinerja saham saat ini dikritik oleh Hasan Zein Mahmud, mantan direktur utama IDX. Hasan menyatakan pasar saham seringkali tidak rasional, dan perilaku investor bisa sangat tidak terduga.
Ia memperkirakan kerugian GOTO dan kendala signifikan yang dihadapi emiten teknologi dalam mencapai profitabilitas.
Baik sebelum maupun selama IPO, GOTO menarik banyak investasi dari konglomerat, modal ventura, dan investor terkenal seperti Telkomsel, Softbank (SVF GT Subco), dan Alibaba (Taobao). Harga saham GOTO IPO saat itu adalah Rp 338, yang jauh lebih tinggi dari saat ini.
Untuk meningkatkan arus kas, GOTO menggunakan strategi seperti menjual Tokopedia kepada Bytedance. Selain itu, perusahaan melakukan private placement atau rights issue.
Selain itu, GOTO menerima persetujuan untuk mendapatkan kembali 10,26 miliar saham atau 0,85% dari modal senilai US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun, dengan jangka waktu pembayaran dari 12 Juni 2024 hingga 11 Juni 2025.
Rencana strategis seperti buyback saham disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 11 Juni yang lalu. Selain itu, Andre Soelistyo, co-founder, mengundurkan diri dari peran komisaris.
Penurunan harga saham GOTO menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektif langkah strategis yang diambil perusahaan untuk menjaga kinerja dan arus kas. Meskipun ada upaya yang dilakukan, masalah besar masih menghalangi GOTO untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor dan stabilitas finansial.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife