Pemuda Tangsel Fokus Bantu Pelaku Usaha dan Pekerja Seni

Infotangerang.id- Pemuda asal Tangerang Selatan yang tergabung dalam PT. Talco Creative Indonesia fokus membantu para pelaku seni dan usaha dalam mewujudkan impiannya.

Mereka adalah Ahmad Fairuz Rafi Baskara, Moch Sofyan Effendy, Andreas Destian Santoso, dan Ananda Riva Nugraha yang mencoba mewujudkan visi bersama-bersama.

Tak seperti kebanyakan pemuda lainnya, dengan kemampuan yang dimilikinya mereka fokus ingin membantu dan memberi manfaat kepada para pelaku seni dan usaha yang ada di Indonesia.

Founder PT. Talco Creative Indonesia, Ahmad Fairuz Rafi Baskara menuturkan, perusahaan ini dibentuk murni untuk membantu para pelaku seni dan usaha baru, agar dapat lebih dikenal secara luas.

“Perusahaan ini fokus pada visi membantu pelaku seni dan usaha lokal melalui taglinenya #IndonesiaLocalMovement. Bergerak melalui nilai yang digagas, yakni Inspiring the nation through our values Talkactive, Accuracy, Lively, Creativity, Optimism,” jelas Rafi yang biasa dipanggil Picu.

Mereka mencoba memanfaatkan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

DSCF4785

Bikin Event Gratis dengan Kolaborasi

“Seperti musisi atau pelukis, kita buatkan event agar lebih menarik dan banyak yang menyaksikan. Kemudian untuk pelaku usaha, misalnya mereka yang mau foto produknya bisa kita bantu. Seperti digital marketing, dan lainnya. Itu bisa foto di sini, dan itu semua gratis tanpa kita pungut biaya apapun,” kata Rafi.

Termasuk juga mengenalkan dengan cara mengadakan suatu acara. Mereka mengkolaborasikan pameran seni dan juga lapak untuk para UMKM bisa berdagang.

“Dan untuk tenant-nya itu gratis. Jadi antara pelaku seni dan usaha bisa saling berkolaborasi,” jelasnya.

Rafi mengatakan, kegiatan sosial untuk membantu para pelaku seni dan usaha ini telah mereka lakukan sejak 2021 silam.

Produksi dengan Biaya Pribadi

“Saat itu ditawari suatu event di wilayah Bintaro. Saat itu kita ajak semua komunitas. Seiring berjalannya waktu kita buat program, dan akhirnya memang kita itu punya visi yang sama untuk memajukan pelaku seni dan usaha,” paparnya.

Berawal dari situ, sederet kegiatan pun terus berjalan. Hingga akhirnya mereka sempat terbentur dengan permasalahan materi.

“Jadi memang dari pertama kali itu, semua produksi berasal dari kami pribadi. Hingga akhirnya berlanjut hingga 2022, kita stagnan. Gak bisa nih terus begini,” paparnya.

Mencari Sumber Dana dari Divisi Baru

Akhirnya mereka mendirikan divisi baru dalam perusahaannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat komersil. Hal itu mereka lakukan sebagai upaya untuk mencari sumber dana bagi program-program sosial yang mereka luncurkan.

“Namanya itu Talco Studio. Jadi divisi ini kita cari klien, misalnya dalam dunia digital marketing. Tapi yang mau kami sampaikan, perusahaan bukan hanya mencari untung semata. Tapi punya visi untuk membantu dan memajukan pelaku seni dan usaha. Jadi keuntungan yang kita dapet dari Talco Studio ini, kita manfaatin untuk kegiatan sosial kita ini. Jadi memang visi utamanya itu bukan komersilnya, melainkan program sosial kita ini,” terangnya.

Saat ini, lanjut Rafi, sudah banyak para pelaku seni dan usaha yang tergabung di kita.

“Kalau untuk pelaku seni, itu yang penting punya karya original sendiri. Misalnya pelukis atau musisi. Sekarang sih udah lumayan banyak dan 60 persen itu pelaku seni asal Tangsel. Kalau pelaku usaha udah banyak juga, misalnya Utara Studio. Dia itu di bidang fesyen, itu dia benar-benar merancang sendiri dari nol. Mulai dari menjahit sampai menjadi produk. Produknya bagus banget,” kata Rafi.

Miliki Berbagai Jenis Program

“Pertama, program Get To Know More Spot yaitu program yang fokusnya memperkenalkan tempat-tempat rekomendasi dengan konsep iklan yang matang dan bernilai. Lalu ada ⁠Get To Know More Artist, yaitu program profil seniman. Terus #DIBALIK, yaitu program dengan fokus menceritakan dibalik kehidupan musisi selain berseni,” paparnya.

Tak sampai di situ, PT. Talco Creative Indonesia kini juga telah meluncurkan Digital Card bagi para Seniman.

“Jadi sistemnya, kartu itu bisa di-scan melalui fitur NFC pada ponsel. Setelah di-scan akan keluar situs kami yang memperlihatkan profil para pelaku seni khususnya seni lukis. Jadi dengan kata lain, portofolio mereka itu bisa dibaca dan tersebar luar melalui platform digital. Sehingga diharapkan banyak orang yang melihat dan mengetahui karya para seniman,” jelasnya.

Bukan hanya itu saja, mereka juga telah membuat media promosi bagi para pelaku seni dan usaha.

“Kami ada instagram, website artikel, e-shop untuk UMKM Lokal. E-shop ini akan menghubungkan langsung antara pembeli dan pelaku usaha. Lalu kami juga enggak memngambil keuntungan sepeserpun. Itu semuanya gratis,” ungkap Rafi.

Terakhir, program lainnya yakni dengan mengadakan acara atau event besar yang melibatkan para seniman dan pelaku UMKM lokal.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor