INFOTANGERANG.ID- Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus menunjukkan dampak yang mengkhawatirkan.
BNPB merilis pembaruan data per Rabu (3/12/2025) pukul 07.15 WIB, yang mencatat total korban meninggal dunia akibat banjir Sumatera sudah mencapai 753 jiwa.
Selain itu, banjir Sumatera menyebabkan 650 orang yang masih dinyatakan hilang, sementara 2.600 orang lainnya mengalami luka-luka akibat terjangan banjir dan longsor yang terjadi sejak akhir November.
BNPB melaporkan bahwa 576.300 warga terpaksa mengungsi ke berbagai titik aman di tiga provinsi terdampak.
Secara keseluruhan, total populasi terdampak mencapai 3,3 juta jiwa, mencakup 50 kabupaten yang berada di jalur bencana.
Kerusakan yang ditinggalkan banjir juga sangat besar. Berikut data fasilitas umum yang terdampak:
- 299 jembatan mengalami kerusakan
- 129 rumah ibadah rusak
- 9 fasilitas kesehatan terdampak
- 323 fasilitas pendidikan rusak
Sementara untuk permukiman warga, kerusakan tercatat sebagai berikut:
- 3.600 rumah rusak berat
- 2.100 rumah rusak sedang
- 3.700 rumah rusak ringan
Korban Banjir Sumatera Mulai Terserang Penyakit
Ditengah pemulihan bencana di Sumatera yang lambat, masalah baru kembali muncul.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa para pengungsi banjir bandang Sumtera alami berbagai keluhan kesehatan.
Kondisi tersebut memang kerap terjadi di wilayah terdampak banjir besar.
Menurut data Kemenkes, Sumatera Barat menjadi wilayah dengan kasus demam tertinggi, mencatat 376 kasus dari lima kabupaten: Pasaman, Pasaman Barat, Agam, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar pada periode 25–29 November 2025.
“Demam adalah keluhan paling cepat meningkat setelah banjir, terutama saat tempat pengungsian padat dan ketersediaan air bersih terbatas,” ujar Agus Jamaludin, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes sebagaimana dilansir dari detik.com, Rabu (3/12/2025).
Selain demam, sejumlah keluhan lain juga meningkat tajam di Sumbar, antara lain:
- Myalgia: 201 kasus
- Gatal-gatal: 120 kasus
- Dispepsia: 118 kasus
- ISPA: 116 kasus
- Hipertensi: 77 kasus
- Luka-luka: 62 kasus
- Sakit kepala: 46 kasus
- Diare: 40 kasus
- Asma: 40 kasus
Di Sumatera Utara, keluhan kesehatan meningkat di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan catatan:
- 277 kasus demam
- 151 myalgia
- 150 gatal-gatal
- 96 ISPA
- 94 dispepsia
- 75 hipertensi
- 45 luka-luka
- 23 sakit kepala
- 23 diare
- 3 asma
Sementara itu, Aceh menunjukkan pola berbeda, dengan laporan terbanyak berupa luka-luka dan ISPA.
Di Kabupaten Pidie Jaya (25–30 November 2025):
- Luka-luka: 35 kasus
- ISPA: 15 kasus
- Diare: 6 kasus
Merespons lonjakan penyakit, Kemenkes memastikan sudah mengirim:
- Tenaga medis tambahan
- Obat-obatan
- Logistik kesehatan ke wilayah terdampak
“Kami memprioritaskan pencegahan penularan penyakit dan menekan risiko komplikasi di titik-titik pengungsian,” kata Agus.

