INFOTANGERANG.ID- Banjir Sumatera dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat.

Hingga kini, banyak warga masih bertahan di pengungsian setelah kehilangan rumah dan harta benda akibat terjangan lumpur dan material banjir.

Di tengah kondisi tersebut, bantuan kemanusiaan dari luar negeri terus berdatangan, meski akses bantuan internasional secara resmi belum sepenuhnya dibuka oleh pemerintah pusat.

Beberapa hari setelah bencana banjir Sumatera, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menerima bantuan obat-obatan dari relasi asal Malaysia.

Bantuan tersebut pertama kali diterima pada Sabtu, 29 November 2025, dan langsung disalurkan ke wilayah terdampak parah, khususnya di Aceh Utara.

Langkah cepat itu dilakukan untuk membantu korban yang membutuhkan layanan kesehatan darurat di tengah keterbatasan fasilitas pascabencana.

Tak berselang lama, Pemerintah Aceh kembali menerima bantuan berupa tenaga relawan pendeteksi korban tertimbun lumpur dari China.

Tim yang berjumlah lima orang itu diterima langsung oleh Mualem di Pendopo Gubernur Aceh pada Sabtu, 6 Desember 2025.

“Mereka memiliki alat khusus untuk mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” ujar Mualem.

Setibanya di Aceh, tim tersebut langsung diterjunkan ke wilayah terdampak paling parah seperti Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.

Namun, setelah bekerja selama sekitar sepekan, proses pencarian tidak berjalan maksimal.

Banyaknya tumpukan kayu dan material banjir menjadi kendala utama di lapangan.

“Medannya masih tertutup kayu-kayu besar, sehingga mereka kewalahan,” kata Mualem saat diwawancarai, Rabu malam, 10 Desember 2025.

Pada 11 Desember 2025, bantuan kemanusiaan kembali datang dari Malaysia.

Kali ini, Blu Sky Rescue Malaysia mengirimkan tiga ton bantuan, terdiri dari dua ton obat-obatan dan satu ton makanan khusus anak-anak, serta didukung delapan tenaga kesehatan.

Kedatangan tim tersebut bahkan dijemput langsung oleh Mualem di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, sebagai bentuk apresiasi atas solidaritas yang diberikan.

Perusahaan Multinasional Turut Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatera

Masih di bulan yang sama, tepatnya Senin malam, 15 Desember 2025, bantuan kembali diterima dari perusahaan multinasional Upland Resources yang beroperasi di Inggris, Malaysia, dan Indonesia.

Mualem menyampaikan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan pihak perusahaan.

Menurutnya, dalam situasi bencana, nilai kemanusiaan harus berada di atas segalanya.

“Pada prinsipnya ini soal kemanusiaan. Siapa pun yang menolong, dengan ikhlas kita terima,” tegasnya.

Gubernur Aceh juga memastikan seluruh bantuan yang diterima akan disalurkan ke daerah yang paling membutuhkan, seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Takengon, Beutong, hingga Kota Langsa.

Ia juga menegaskan bahwa penerimaan bantuan luar negeri tidak melanggar aturan dan tidak perlu dipersulit.

“Mereka datang menolong kita. Kalau dipersulit, itu justru tidak masuk akal,” ujar Mualem.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter