INFOTANGERANG.ID- Sejumlah warga di Desa Lawet, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, mengibarkan bendera putih di depan rumah-rumah yang rusak akibat bencana hidrometeorologi.
Aksi ini bukan tanpa alasan. Bendera putih dijadikan simbol protes sekaligus seruan terbuka kepada pemerintah pusat agar segera menetapkan bencana yang melanda sejumlah wilayah Sumatra sebagai bencana nasional.
Menurut warga, penetapan status bencana nasional dinilai krusial untuk mempercepat penanganan dan memperluas cakupan bantuan.
Mereka berharap, dengan status tersebut, bantuan dari pemerintah pusat hingga komunitas internasional dapat segera masuk guna mempercepat proses evakuasi, perbaikan infrastruktur, serta pemenuhan kebutuhan dasar korban terdampak.
Dampak Bencana yang Buat Warga Kibarkan Bendera Putih
Bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan longsor telah menyebabkan kerusakan serius pada rumah warga, fasilitas umum, serta akses jalan.
Aktivitas masyarakat lumpuh, sementara banyak warga kehilangan sumber penghasilan akibat kondisi yang tak kunjung pulih.
Hingga kini, masyarakat terdampak masih sangat membutuhkan bantuan logistik, layanan kesehatan, air bersih, serta dukungan pemulihan pascabencana.
Kondisi tersebut mendorong warga melakukan aksi simbolik dengan harapan suara mereka mendapat perhatian lebih luas.
Pengibaran bendera putih juga terjadi di beberapa wilayah lain di Aceh, seperti Aceh Tamiang dan Kota Langsa.
Bendera tersebut terlihat terpasang di titik-titik strategis, termasuk jembatan dan pinggir jalan, agar mudah terlihat oleh aparat dan pihak berwenang.
Warga mengaku, aksi ini merupakan bentuk penyerahan diri secara simbolis, karena merasa tidak berdaya menghadapi bencana yang telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan tanpa penanganan yang dianggap memadai.
Bencana yang berulang dinilai telah memukul perekonomian dan memperpanjang penderitaan masyarakat.
Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Pengibaran Bendera Putih
Menanggapi viralnya aksi pengibaran bendera putih oleh warga korban banjir di Aceh, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku akan mengecek langsung informasi tersebut.
“Saya belum tahu, saya cek dulu,” ujar Tito di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Pernyataan tersebut muncul di tengah sorotan publik terhadap kondisi warga Aceh yang terdampak banjir dan longsor berkepanjangan.
Aksi kolektif pengibaran bendera putih ini menjadi jeritan keprihatinan sekaligus harapan.
Warga berharap pemerintah pusat segera turun tangan dengan langkah konkret, mulai dari percepatan bantuan darurat hingga kebijakan strategis untuk pemulihan jangka panjang.
Bagi masyarakat terdampak, perhatian serius dan respons cepat menjadi kunci agar mereka bisa segera bangkit dari bencana yang telah mengubah kehidupan sehari-hari.

