INFOTANGERANG.ID- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi longsor di Jakarta seiring meningkatnya intensitas curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Risiko gerakan tanah diperkirakan muncul di sejumlah wilayah, khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Peringatan tersebut disampaikan BPBD melalui akun Instagram resminya. Informasi ini disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta kerentanan gerakan tanah dan peta prakiraan curah hujan bulanan yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sejumlah Wilayah Masuk Zona Rawan Longsor di Jakarta
Mengacu pada analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa kecamatan di Jakarta masuk dalam kategori zona kerentanan menengah hingga tinggi terhadap gerakan tanah.
Di Jakarta Selatan
- Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan.
Di Jakarta Timur
- Kecamatan Cipayung
- Ciracas
- Kramatjati
- Makasar
- Pasar Rebo.
BPBD menjelaskan bahwa pada zona kerentanan menengah, gerakan tanah berpeluang terjadi ketika curah hujan berada di atas kondisi normal. Risiko ini lebih tinggi di area yang berdekatan dengan lembah sungai, tebing jalan, gawir, maupun lereng yang telah mengalami gangguan.
Adapun pada zona kerentanan tinggi, potensi longsor dinilai jauh lebih besar. Gerakan tanah dapat terjadi saat hujan lebat dan bahkan memungkinkan aktif kembali di lokasi longsor lama.
BPBD Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
BPBD DKI Jakarta mengimbau jajaran pemerintah wilayah serta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Lurah, Camat, dan masyarakat diharapkan tetap mengantisipasi potensi gerakan tanah pada saat curah hujan berada di atas normal,” tulis BPBD DKI Jakarta dalam unggahan resminya, dikutip Sabtu 20 Desember 2025.
Masyarakat di wilayah rawan juga diingatkan untuk segera melaporkan tanda-tanda awal longsor, seperti retakan tanah, pohon atau tiang yang mulai miring, serta aliran air yang tidak biasa di sekitar permukiman.

