Infotangerang.id, – Teori menyatakan bahwa ada beberapa jenis makanan dapat meningkatkan keasaman tubuh (pH), sehingga memicu beragam masalah kesehatan, seperti berat badan naik, muncul jerawat, maupun radang sendi. 

Sebaliknya, beberapa makanan yang membuat tubuh lebih basa dianggap dapat mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh.

Nah, diet alkaline dipercaya dapat menyeimbangkan pH tubuh. Metode penurunan berat badan ini dilakukan dengan cara mengonsumsi lebih banyak makanan yang bersifat basa.

Diet alkaline merupakan metode penurunan berat badan yang fokus pada pengurangan konsumsi makanan yang menghasilkan asam dalam tubuh. 

Meski diet ini sering diklaim menyehatkan, tapi ada beberapa hal penting yang perlu dipahami agar manfaat diet alkaline dapat diperoleh secara maksimal.

Diet alkaline fokus pada pembatasan konsumsi suatu jenis makanan dan menitikberatkan pada upaya penurunan kadar asam tubuh. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal, versi alodokter, yang harus diperhatikan ketika menjalani diet jenis ini, yaitu:

Jenis-jenis makanan yang diperbolehkan

Saat menjalani diet alkaline, Anda disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan bersifat basa, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah, dan sayuran.

Jenis-jenis makanan yang tidak direkomendasikan

Sementara  beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari dan dibatasi konsumsinya saat menjalani diet alkaline adalah produk makanan olahan, telur, daging, gandum, makanan kaleng, camilan kemasan, kafein, alkohol, dan beragam makanan dari produk susu.

Dalam penerapannya, diet alkaline akan mengutamakan konsumsi sayur dan buah yang dianggap bersifat basa untuk menjaga keseimbangan pH dalam tubuh. Namun, gandum dan makanan sumber protein tidak perlu dihilangkan sepenuhnya dari menu makanan harian.

Pro dan Kontra Manfaat Diet Alkaline

Terdapat berbagai manfaat yang diketahui dapat diperoleh dengan melakukan diet alkaline adalah:

  • Menurunkan berat badan karena diet ini lebih mengutamakan konsumsi buah dan sayur, serta membatasi konsumsi gula, makanan olahan, minuman mengandung alkohol dan kafein.
  • Meningkatkan rasio kalium dan natrium dalam darah yang dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung, menjaga tulang dan otot tetap kuat, dan menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, stroke, dan hipertensi.
  • Meningkatkan efektivitas beberapa obat kemoterapi untuk mengatasi kanker. Selain itu, diet alkaline juga dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara karena lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur alih-alih daging.
  • Meningkatkan rasio kalsium yang dapat memperlambat laju pengeroposan tulang, sehingga mengurangi risiko terjadinya osteoporosis seiring pertambahan usia.
  • Akan tetapi, berbagai manfaat diet alkanie yang telah disebutkan di atas hanya didukung oleh studi dalam skala kecil. Jadi, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas diet alkaline bagi kesehatan.

Di sisi lain, terdapat penelitian yang justru menyatakan bahwa mengonsumsi daging dan susu atau produk olahannya tidak akan mengubah pH tubuh Anda. Hal ini karena tubuh memiliki mekanisme sendiri dalam mengatur kadar keasaman.

Ketika membatasi bahkan tidak mengonsumsi susu, keju, yoghurt, dan daging, Anda tetap perlu mengonsumsi makanan pengganti atau suplemen untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium serta protein. (ADC/ASN)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow