INFOTANGERANG.ID- Ada beberapa amalan Nabi Muhammad saat berpuasa di bulan Ramadhan, mulai dari tadarus hingga bersedekah.
Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa yang penuh berkah, di mana Allah Swt memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk meningkatkan ibadah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan meraih pahala berlipat ganda.
Melakukan amalan Nabi Muhammad saat berpuasa termasuk dari sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW untuk memaksimalkan pahala, tetapi juga menumbuhkan cinta kepada Nabi.
Sunnah atau Amalan Nabi Muhammad Saat Berpuasa
1. Tadarus Al-Qur’an
Sunnah utama yang dianjurkan selama Ramadhan adalah bertadarus Al-Qur’an, yaitu membaca, mempelajari, dan mengamalkan isinya.
Nabi Muhammad SAW sendiri melakukannya bersama malaikat Jibril selama hidupnya. Simak riwayat berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya, “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Kedermawanan yang paling nampak dalam dirinya itu nampak pada bulan Ramadhan saat bertemu dengan malaikat Jibril. Jibril menemuinya di setiap malam bulan Ramadhan dan membacakan untuknya Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW adalah orang yang lebih pemurah dalam kebaikan daripada angin yang bertiup.” (HR. Bukhari)
2. Konsisten Shalat Tarawih
Salah satu amalan Nabi Muhammad saat berpuasa yang paling utama adalah memperbanyak salat malam, termasuk salat Tarawih yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah setelah Isya.
Nabi Muhammad SAWmenganjurkan umatnya untuk melakukan ibadah ini, karena memiliki beragam keutamaan. Di antaranya, yakni mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Sebagaimana disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA: كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya, “Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan ibadah shalat pada malam Ramadhan, tanpa mewajibkannya. Beliau bersabda: ‘Siapa saja yang bangun (melaksanakan shalat) di malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’” (HR. Muslim)
3. Rutin Melakukan Shalat Dhuha
Melaksanakan shalat Dhuha secara rutin merupakan salah satu langkah penting dalam menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW selama bulan suci Ramadhan. Dengan melatih diri untuk menunaikan ibadah ini, kita dapat membangun keistiqomahan dalam melaksanakannya di waktu-waktu lain. Abu Hurairah RA menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan tiga wasiat kepadanya, yang tidak akan ia tinggalkan sepanjang hidupnya.
Dalam sebuah riwayat, ia menyatakan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ، لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ: صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلَاةِ الضُّحَى، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: “Kekasihku (Nabi Muhammad) telah memberikan wasiat kepadaku dengan tiga hal, yang tidak akan aku tinggalkan sampai aku mati:
1) Puasa tiga hari di setiap bulan
2) Shalat Dhuha
3) Tidur setelah melaksanakan shalat witir.” (HR. Bukhari)
4. Memperbanyak Sedekah
Selanjutnya, amalan sunnah yang perlu sering dikerjakan selama bulan suci Ramadhan adalah sedekah.
Tidak perlu menunggu saat kaya untuk berbagi dengan sesama; menyisihkan sedikit dari harta yang dimiliki pun sudah memberikan manfaat besar bagi orang lain.
Salah satu kelebihan bersedekah adalah dapat menjauhkan pelakunya dari api neraka. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Artinya, “Jauhkanlah diri kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah menggunakan sebiji buah kurma. Siapa saja yang tidak memilikinya, maka cukup dengan berkata baik.” (HR. Bukhari)
Selain itu, dalam riwayat lain dikemukakan bahwa bulan suci Ramadhan adalah waktu yang paling utama untuk bersedekah. “Dari Anas, ia berkata: Nabi Muhammad pernah ditanya, puasa apa yang paling utama setelah Ramadhan? Nabi menjawab, “Puasa Sya’ban untuk memuliakan kedatangan Ramadhan.” Kemudian Nabi ditanya lagi, kapan waktu sedekah yang paling utama? Nabi menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
Keempat amalan Nabi Muhammad saat berpuasa ini dapat kita laksanakan secara konsisten selama bulan suci Ramadhan sebagai sarana untuk membiasakan diri dalam melaksanakan ibadah sepanjang tahun.
