INFOTANGERANG.ID- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana membuat layanan TransJabodetabek.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, langkah ini bertujuan memperluas akses transportasi umum bagi warga Bodetabek yang beraktivitas di Jakarta.
TransJabodetabek sendiri merupakan perluasanan layanan TransJakarta ke wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Meski begitu, Syafrin berharap dengan adanya layanan tersebut, warga Bodetabek yang beraktivitas di Jakarta bisa mendapatkan kualitas layanan seperti menaiki armada TransJakarta.
Hal tersebut nantinya bisa membuat para pekerja untuk meningglakan kendaraan pribadi dan menggunakan layan angkutan umum Transjabodetabek.
Pada akhirnya upaya ini juga diharapkan mampu mengurangi volume kendaraan yang masuk ke Jakarta sehingga bisa memperbaiki kualitas udara Jakarta.
Merujuk data dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2023, penyebab polusi udara di kawasan Jabodetabek sebear 44 persen berasal dari asap kendaraan bermotor.
Pemprov Siapkan Regulasi Baru TransJabodetabek
Saat ini Pemprov Jakarta tengah menyiapkan regulasi untuk mengakomodasi rencana tersebut.
Salah satu aspek yang sedang dipersiapkan adalah regulasi hukum untuk memastikan implementasi berjalan sesuai aturan, yakni Peraturan Gubernur (Pergub).
Pergub tersebut akan dimasukkan dalam program pembentukan peraturan daerah dan akan terus dikolaborasikan dengan Kementerian Dalam Negeri.
Syafrin menegaskan bahwa program ini menjadi salah satu target dalam 100 hari pertama kepemimpinan Pramono Anung sebagai Gubernur Jakarta.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sedang mengkaji regulasi yang diperlukan untuk mengoperasikan layanan Transjabodetabek.
Dalam skema ini, bus Transjakarta yang dikelola langsung oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan digunakan sebagai armada operasional.
“Saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan tim BPTJ,” ujar Syafrin.
Pemprov Jakarta menyatakan bahwa Jakata terus-menerus memperbaiki diri untuk menuju kota global pada 2045 dan masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya di sektor transportasi.
Karena itulah, Pemprov Jakarta terus berupaya untuk mengembangkan sistem transportasi yang lebih baik dan terintegrasi.
Pengembangan kota yang berfokus pada aksesibilitas transportasi publik melalui konsep transit oriented development (TOD) juga terus dilakukan.
Konsep ini mengintegrasikan hunian, area komersial, dan ruang publik di sekitar stasiun atau pusat transit utama.
Diharapkan, upaya ini akan mempermudah mobilitas masyarakat menuju dan dari Jakarta, sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
