INFOTANGERANG.ID- Sebuah video yang memperlihatkan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya (maba Unsri) yang dipaksa untuk mencium temannya saat kegiatan viral di media sosial.
Melansir dari berbagai sumber, dalam video yang beredar terlihat kegiatan yang tidak pantas tersebut dilakukan di dalam lingkungan kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir, pada Sabtu siang, 20 September 2025.
Diketahui aksi tidak pantas maba Unsir yang dipaksa cium temannya itu dipimpin oleh kakak tingkat langsung, kepada maba dari program studi Teknologi Pertanian Unsri.
Atas video viral tersebut, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menekankan pentingnya Unsri segera mengaktifkan satuan tugas (satgas) anti-kekerasan.
Hetifah menilai, peristiwa tersebut termasuk dalam kategori kekerasan sebagaimana diatur dalam Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang PPKPT, khususnya bentuk kekerasan psikis berupa intimidasi dan tekanan mental, serta tindakan perundungan berbasis senioritas,
Ia juga mengigatkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban mencegah sekaligus menangani kasus kekerasan di lingkungan kampus.
Selain itu, kampus juga harus memberikan pendampingan pada korban dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku.
“Unsri harus menegakkan aturan dengan mengaktifkan satgas, memastikan korban terlindungi, dan memberikan sanksi administratif pada pelaku,” tegasnya.
Hetifah juga meminta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk melakukan evaluasi dan pengawasan secara berkala.
“Pengawasan rutin penting agar ada upaya pencegahan di semua perguruan tinggi, bukan hanya Unsri,” Kata Hetifah sebagaimana dilansir dari detik.com pada Kamis, 25 September 2025.
Viral Maba Unsri Disuruh Cium Teman Oleh Kating, Pihak Kampus Turun Tangan
Sementara itu, pihak kampus pun membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus yang viral di media sosial tersebut
Kepala Humas dan Protokol Unsri, Nurly Meilinda, membenarkan bahwa pihak kampus sudah membentuk tim investigasi untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
Nurly juga menyatakan bahwa pelaku sudah dipanggil dan diberi teguran.
“Sebagai langkah cepat, organisasi mahasiswa HIMATETA kami bekukan selama satu tahun,” jelas Nurly pada Selasa, 23 September 2025.
Menurutnya, pihak kampus juga telah membentuk tim satgas khusus untuk menelusuri kasus tersebut.
Unsri berencana melakukan penyelidikan lebih mendalam.
“Satgas sudah diberi mandat untuk melakukan investigasi lanjutan terkait kegiatan yang berlangsung pada hari itu,” jelasnya.
